Untuk seseorang yang berhasil menyita konsentrasiku kala ordik berlangsung
Untuk dia yang membuat degup jantungku berfrekuensi tak normal meski terik matahari menyambar
Untuk kamu yang membuat mataku candu untuk selalu melihatmu
Aku pikir, aku ingin memutar jarum jam kembali saat pengelompokan anggota ordik terjadi
Aku ingin duduk manis disampingmu
Melihat senyum lugu terpancar dari wajahmu
Mendengar kata-kata dari pita suaramu
Sungguh aku ingin melafalkan namamu dihadapanmu
Tapi… tunggu dulu!
Kala angan bodoh itu terjadi,
Mungkin yang ada aku hanya diam membisu
Semua gerak-gerikmu akan mengunci sikapku
Kamu akan menjadi cobaan terbesar dalam ordik
Dan kamu tentu akan menjadi penyebab atas melumpuhnya saraf-sarafku
Mungkin aku akan panas dingin mengatur degup jantungku
Duh kamu, membuatku pilu sekaligus malu
Sejuta kata aku ingin mengungkapkan rasa padamu
Tapi apa daya, aku sama sekali tak kenal padamu
Namamu saja bahkan baru ku tahu kemarin
Bodoh… iya aku memang bodoh
Karena selalu mencoba mencuri pandang padamu
Dan seringku tertangkap basah olehmu
Tapi kau hanya diam dan tak ingin tahu
Maaf atas seribu kata yang pernah ada
Aku hanya ingin mengenalmu
Dari jarak dan pandang dekat
Semua itu karena aku pengagum beratmu…
Malang, 24 Agustus 2013
Hari terakhir ORDIK
Penghamba rindumu
With love,
Rizkiayu :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI