·        Berapa usia pacarmu?
·        Satu tahun dibawah ku.
·        Bukankah kau seorang wanita?
·        Bagiku usia tak menjadi kendala ketika hati sudah dirundung cinta.
·        Dia bahkan belum dewasa.
·        Aku tak mencari pria dewasa, aku mencari pria yang mempunyai kedewasaan.
·        Kau bodoh!
·        Kau lebih bodoh menyukai seseorang hanya dari rupanya.
·        Apa kau pikir dirimu tak seperti itu?
·        Aku bahkan menyukai dia setelah lima belas tahun berkenalan.
·        Hei, dia berbeda denganmu.
·        Aku tak akan menjadikan perbedaan sebagai alasan.
·        Masalah akan terus mendekapmu.
·        Aku sudah kenyang makan caci dan hinaan.
·        Kau sungguh mencintainya?
·        Kau pikir aku menjadikan cinta sebagai mainan?
·        Kau bahkan tak akan diterima dikeluarganya.
·        Bantulah aku mencari jalan keluar.
·        Lepaskan NU, dan beralihlah ke Muhammadiyah.
·        Aku tak akan melepas kepercayaanku,
·        Kalau begitu lepaskan cinta sucimu.
·        Kau ingin membunuhku?
·        Kau egois!
·        Apa cinta serumit ini? Apa cinta akan selalu membawa petaka?
·        Kau hanya perlu mengalah.
·        Apa yang akan ku dapat setelah mengalah?
·        Ketenangan…
·        Kau bilang melepaskan dia akan membawaku pada ketenangan?
·        Bawalah jiwamu kembali pada titik logika.
·        Tapi Tuhan masih melindungi kita.
·        Mengalahlah…
·        Apa cinta harus sempurna? Kita saling menengadah. Kita juga menyerukan nama Tuhan yang sama.
·        Jika kalian sama, lantas kenapa kau ragu?
·        Paradigma bilang kita berbeda.
·        Kau percaya pada siapa?
·        Hati dan Tuhanku.
·        Perjuangkanlah yang berbeda dan jadikan satu agar menjadi senada.
Kota Malang, 06092013
With love,
Rizkiayu :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H