Penjor dan Lawar Daging Babi, Tradisi di Hari Raya Galungan dan Kuningan

Besok 23 Oktober  sampai 1 November 2013 seluruh daerah di pulau Bali akan merayakan Galungan dan Kuningan. Seperti biasanya hampir seluru pulau Bali akan dihiasi berbagai macam dekorasi seperti pohon bambu yang dihiasi yang disebut "penjor". Tiang-tiang itu nantinya akan dihiasi buah-buahan, daun kelapa, dan bunga. Tiang bambu tersebut juga akan diletakkan atau ditanam di dekat pintu masuk rumah. [caption id="attachment_296472" align="aligncenter" width="378" caption="foto dok.pribadi"] [/caption] Hari raya Galungan ini biasanya diperingati setiap 210 hari menurut penanggalan Hindu Saka atau setiap enam bulan sekali dan selalu dirayakan pada hari Rabu. Galungan berkaitan erat dengan Hari Raya Kuningan, yaitu jaraknya hanya 10 hari dan dianggap sebagai penutup perayaan Galungan. Oleh karena itu, biasanya cara mengucapkan selamat untuk orang yang merayakannya adalah dengan kalimat "Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan" yang dalam bahasa Balinya "Rahajeng Nyangran Rahina Galungan lan Kuningan". [caption id="attachment_296473" align="aligncenter" width="461" caption="Rahajeng Nyangran Rahina Galungan lan Kuningan Amel"]

13824440151448824992

[/caption] Selain itu hari ini  sehari sebelum menjelang hari raya masyarakat Bali melakukan pemotongan ribuan ekor babi secara massal pada hari Penampahan Galungan. Ribuan ekor babi yang dipotong dalam waktu bersamaan itu sebelumnya telah disiapkan dengan baik oleh masyarakat di masing-masing banjar (dusun). Daging babi itu selanjutnya bersama anggota keluarga diolah dalam berbagai menu makanan khas Bali. Ada yang diolah menjadi lawar dan be balung untuk makan hari ini dan besok, maupun olahan urutan yang bisa tahan dalam beberapa hari hingga hari raya Kuningan. [caption id="attachment_296474" align="aligncenter" width="364" caption="foto dok.pribadi"]

1382444119990798783

[/caption] Galungan merupakan hari raya besar Hindu selain Nyepi. Kunjungan ke Bali selama perayaan Galungan dan Kuningan merupakan kesempatan terbaik untuk menyaksikan budaya Bali yang unik dan dipastikan akan menjadi pengalaman yang menarik.  Perut saya sepertinya telah bersiap menampung lawar dan tentunya sedikit Arak. Angkat sekali gelasmu kawan mari kita bersulang, tuangkan air kedamaian.