Para penambang pasir dan pemecah batu di lereng Merapi
Mereka menertawakanku karena aku tak bisa membelah batu
Semakin keras aku hentakan palu
Semakin batu itu menertawaiku
Kata mereka aku harus memahami alur urat jiwa batu
Hanya dengan begitu aku akan mampu membelah batu sesuai mauku.
Sentuhan lembut palu akan membelah hati yang membatu.
Ku kira cinta telah menemukan alur jiwa hatiku yang membatu
Aku terbelah-belah dan itu bukan mauku
Aku tak tahu apakah itu maumu.
Yang aku tahu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!