Liburan minggu ini saya sengaja tidak pulang ke Blitar. Kebetulan ada teman yang pingin jalan2 ke Tulungagung. Saya ikut dan di putuskanlah untuk naik kereta api dan tujuan utamanya nanti adalah alun-alun dan perpustakaan kota Tulungagung.
Jam 08.15 pagi kereta api Dhoho yang kami tumpangi jalan meninggalkan kota Kediri. Dengan harga tiket 5.500 kami mendapat kursi di dekat pintu masuk. Keretanya lumayan bersih dan ACnya meskipun tidak begitu dingin tapi lumayan membuat agak adem suasana perjalanan.
Saat kereta perlahan meninggalkan di stasiun Kras ada Ibu sepuh di kursi seberang kami teriak kalau dia akan turun di stasiun tersebut. Namun tentu saja sama satpam di larang karena akan sangat berbahaya untuk keselamatan nenek tersebut. Kasihan.
Jam 09.10 menit sampailah kami di stasiun Tulungagung. Lumayan bersih stasiunnya tapi kalau dari segi ukuran dan fasilitas saya pikir stasiun Tulungagung masih kalah Kediri. Melangkah keluar stasiun perut kami lapar sekali dan mata menuntun kami ke sebuah warung nasi bantingan di seberang stasiun.
Kami ambil 1 bungkus dan 2 buah gorengan. Kebetulan minum kami sudah bawa dan saat bayar ternyata murah sekali hanya 4 ribu,wow!. Selesai sarapan kami berjalan kaki menuju alun-alun kota Tulungagung. Udara tidak terlalu panas karena di sepanjang jalan banyak sekali pepohonan di kanan kiri jalan.
Jarak stasiun ke alun-alun kurang lebih 700 m. Sampailah kami di alun-alun ini. Hmm...alun-alun yang sangat cantik. Fasilitasnya juga sangat lengkap. Ada kolam pasir, permainan tambang, jalan berbatu untuk kesehatan dan arena permainan lain yang lengkap.
Di sisi selatan ada air mancur dan di dekatnya ada hamparan lapang yang saat itu ada beberapa muda mudi yang sepertinya anak kuliahan sedang diskusi. Kurang lebih 1 jam kami menikmati suasana alun-alun ini. Saya bukan ahli pertamanan tapi jika di bandingkan dengan taman Bungkul Surabaya saya kira taman alun-alun Tulungagung ini tidak kalah.
Oh iya di sisi barat alun-alun ada masjid agung kalau tidak salah namanya Masjid al Munawwar. Masjidnya terlihat cantik sekali. Sayang kami tidak masuk kesana. Di sisi utara ada pendopo kabupaten yang kalau malam minggu kata saudara saya ramai sekali muda mudi pada duduk-duduk di taman depannya.
Puas dengan alun-alun, kami bergerak ke Perpustakaan Tulungagung yang terletak di sebelah timur alun-alun. Hawa segar AC langsung kami rasakan sesaat kami masuk. Dengan ramah Ibu petugas perpus mempersilahkan kami mengisi buku tamu.
Setelah memberikan kunci brankas, kami langsung masuk ke dalam. Ruang pertama adalah ruang baca anak-anak yang tempatnya lumayan lapang dan sangat bersih. Di depannya ada petugas administrattif mungkin. Lanjut masuk ke ruang kedua yakni ruang utama.
Ada sekitar 15 orang yang lagi asik membaca. Mata saya langsung nanar melihat koleksi di perpustakaan ini. Dalam sekejap ada 2 buah buku tentang manajemen dan kepemimpinan sudah saya egang erat. Berikutnya saya ambil 2 buah koran dan 4 majalah sekaligus!