Mohon tunggu...
Henry Winata
Henry Winata Mohon Tunggu... Pengacara - Hidup menikmati sastra

Bumi Angin Mamiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penulis dan Pembaca

20 Februari 2017   13:12 Diperbarui: 11 Juni 2017   08:39 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dialah si penenun kata:

Yang berkandang dalam keriuhan dunia yang hening

dan bergerak menyusun sunyi dalam kebisingan;

Perharap hati menangkap rasa,

berpeluh tangan mewujudkan kata.

 

Dialah si pelahap kata:

Yang terpenjara dalam kesunyian nan riuh

dan bergeliat mengisi keramaian dalam kesenyapan;

Berlari pikiran mengejar makna,

berletih mata menjaring kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun