Mohon tunggu...
Henry Winata
Henry Winata Mohon Tunggu... Pengacara - Hidup menikmati sastra

Bumi Angin Mamiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah kepada Kawan: Aku yang Bergembira

27 Mei 2019   10:31 Diperbarui: 27 Mei 2019   10:48 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kawan, dengarlah, dengarlah:

Deritaku tidak serupa Ayub,

Tetapi hatiku menyuarakan kidung ratapan;

dan jiwaku melirihkan kesesakan-kesesakan.

Tidak kubertanya mengapa, karena kutahu sebab;

Tidak kubertanya kenapa, karena kutahu karena.

Namun dalam kegelapan kulihat terang Kristus, dan

jiwaku bergembira:

seperti seorang lelaki muda mendapati kekasih hatinya, dan

seorang perempuan mendapati dirinya melahirkan seorang bayi.

Seperti anak-anak rohku menari-nari dihadapan Tuhan, dan

lidahku bersuka menaikkan mazmur Daud,

bibirku melantunkan amsal Salomo.

-Makassar, 27 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun