Mohon tunggu...
Dwi Wahyudi Wijaya
Dwi Wahyudi Wijaya Mohon Tunggu... Petani -

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tunjangan Guru Naik Empat Juta Rupiah

23 Mei 2014   19:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:11 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru, ya guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sejak taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi tidak akan lepas dari yang namanya pahlawan tanpa tanda jasa ini. Tanpa mereka, mungkin saya tidak jadi orang seperti ini, keteladanan, ilmu yang dibagikan tanpa pernah takut muridnya lebih pandai dari mereka, dan pengabdian yang tuluslah yang membuat guru adalah salah satu pahlawan dalam kehidupan saya. Tapi, saya sedih melihat kehidupan guru saya di banyuwangi yang di mana saya sekolah dari TK sampai SMP. Sederhana, pendapatan yang kecil, dan tunjangan yang kecil membuat mereka hidup yang terkadang kekurangan. Bagaimana mereka mengatur keuangan untuk biaya hidup sehari-hari adalah contoh hidup dari pahlawan saya.

Sebagai orang yang sudah merasakanan jasa guru dan kehidupan mereka, saya sangat setuju bila kesejahteraan para guru juga menjadi prioritas yang perlu diperhatikan. Dan saya lihat mungkin hanya Prabowo yang terang-terangan mengangkat isu ini, yang dimana akan menaikkan tunjangan guru mwnjadi 4 juta rupiah. Saya sempat berpikir tentang hal ini, apakah bisa membuat kesejahteraan guru meningkat? Kalau saya lihat dari kata TUNJANGAN, maka saya rasa tidak akan bisa. Karena menurut saya sebagai wiraswasta, tunjangan bukan alat untuk mensejahterakan. Tunjangan hanya sebatas alat yang tidak bisa diuangkan. Hal ini dari pengalaman saya kalau bicara dengan karyawan, misal saya bilang "tunjangan kamu naik ya jadi 2 juta rupiah" apakah tunjangan bisa diuangkan? Ya sebagai pemilik perusahaan saya tidak mau dong kalau tunjangan di uang tunaikan. Kan tunjangan itu untuk ke arah tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua atau jenisnya yang tidak bisa diuangkan sebelum masa pensiun tiba. Bukankah demikian?

Ok kita bahas tunjangan yang lebih bagus dan jelas. Misal tunjangan kesehatan yang dimana sekarang bisa sangat mudah dan pelayanan sangat bagus antara kerjasama BPJS dengan pihak-pihak Rumah sakit yang terkait. Dengan biaya dari 25 ribu sekian sampai 55 ribu tergantung kelas yang diambil, masyarakat sudah bisa mendapatkan biaya rumah sakit gratis. Jd kalau ada BPJS yang bagus ini, apa perlu lagi tunjangan kesehatan? Dan untuk tunjangan lain saya rasa pemerintah punya banyak program baik dari JAMSOSTEK, dan juga pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan hal ini. Dan tunjangan tidak perlu lagi diberikan, kecuali tunjangan masa pensiun.

Kalau mikirkan kesejahteraan guru, maka hal yang perlu diperhatikan adalah gaji para guru agak mereka bisa membayar tanggungan setiap tunjangan yang disediakan pemerintah dengan baikm dan otomatis tunjangan mereka akan ditanggung pemerintah. Jadi masih perlukan tunjangan 4 juta rupiah? Kalau itu masuk tunjangan pensiun baru sangat bagus. Kalau tunjangan lain, maka itu tidak lebih dari kebodohan calon presiden yang mengucapkan dan pembodohan masal para guru. Saya tidak tahu persis berapa gaji guru sekarang, tapi gaji tinggi untuk guru adalah hal yang sangat layak diberikan mengingat masa depan bangsa juga. Karena generasi muda bergantung pada pendidikan yang diberikan para guru.

Peningkatan kualitas kehidupan para guru akan membuat mereka akan memberikan pendidikan dengan maksimal, karena  tidak lagi memikirkan bagaimana nanti makan dan minum. Dengan pendapatan yang layak dan tinggi membaut para guru akan fokus kepada kualitas pendidikan, tanpa perlu lagi berbisnis di dalam sekolah. Yah, pemerintah harus memperhatikan hal ini, kalau sampai hal ini sudah diperhatikan dan masih ada oknum yang berbisnis, maka bisa dipastikan mereka bukan guru yang layak mendidik generasi muda oenerus bangsa. Dan pemerintah pasti paham akan hal ini.

AKHIR KATA TUNJANGAN BUKAN ALAT MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN GURU, TAPI HANYA SEKEDAR PELUANG BARU UNTUK KORUPSI. HANYA DENGAN PENINGKATAN GAJI, MAKA KESEJAHTERAAN GURU BISA DITINGKATKAN DAN AKAN MEMPERCEPAT PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

Laskar Banyuwangi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun