Hari itu hari Sabtu sore di Universitas Paramadina, Jakarta. Beberapa mahasiswa masih di kampus, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Beberapa mahasiswa tampak menghabiskan waktu usai kelas terakhir, beberapa yang lain asik mengobrol di lobby. Di sudut lobby tampak pula beberapa mahasiswa sibuk dengan spanduk bertuliskan “Solidaritas untuk Merapi.” Sementara itu lorong pun tidak kalah hiruk pikuk oleh mahasiswa yang mengantri sholat di mushola. Yang saya sebut mushola ini adalah sebuah ruangan berukuran4 × 5 meter yang dibagi menjadi dua area, area depan untuk laki-laki dan sisi belakang untuk perempuan. Ruangan ini dapat memuat 40 orang pada saat yang sama.
Hal ini sebenarnya sedikit menjadi ironi mengingat mayoritas mahasiswa Paramadina adalah Muslim. Sekitar 80 persen, atau 250 mahasiswa, adalah Muslim. Ini berarti kapasitas ruangan tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa muslim. Oleh karena itu mushola akan sangat ramai pada jam-jam sholat. Bahkan sholat Jumat harus dilakukan di auditorium, terkait mushola yang tidak mampu menampung jumlah jamaah. Banyak mahasiswa yang mengeluhkan hal ini, mereka mengatakan bahwa mushola dengan ukuran yang lebih besar sangat diperlukan. Mushola yang ada saat ini dirasa belum nyaman terkait ukuran dan kebersihannya, belum lagi jika akan diadakan kegiatan oleh Dewan Kesejahteraan Masjid.
Aspirasi ini telah beberapa kali telah diutarakan oleh Dewan Kesejahteraan Masjid tetapi mereka tidak mendapatkan hasil memuaskan. Hal ini sebenarnya bukan karena kampus tidak memiliki anggaran untuk membuat masjid yang lebih besar, tetapi karena kampus saat ini masih menempati gedung sewa. Ini berarti tidak ada bangunan tambahan yang boleh dibangun. Ada isu di kalangan mahasiswa bahwa kampus ini akan direlokasi tetapi belum ada informasi yang jelas atau penjelasan dari rektorat mengenai hal ini. Namun, Paramadina memiliki kampus lain di Gedung Energi Tower SCBD, yang sekarang digunakan untuk Paramadina Graduate School.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H