Benarkah klaim Malaysia atas batik merugikan perajin batik Indonesia? Jawabannya adalah tidak. Kenapa? Karena dengan mencuatnya isu ini pemerintah memberikan perhatian lebih kepada pengrajin. Isu ini justru membuat masyarakat Indonesia sadar akan kekayaan budayanya. Perasaan tidak terima atas klaim Malaysia ini membuat mereka beramai-ramai memakai batik demi menunjukkan kepada dunia.
Secara ekonomi, isu ini membuat penjualan batik di pasar lokal meningkat tajam. Pasar grosir batik selalu ramai dikunjungi masyarakat yang melewati kota Pekalongan. Menjamurnya toko-toko batik di mall Jakarta juga menjadi pemandangan yang semakin sering dilihat. Kantor-kantor kini membuat peraturan kepada karyawannya untuk memakai batik pada hari tertentu. Demikian pula sekolah-sekolah yang mengharuskan siswanya memakai seragam batik.
Setelah klaim ini, pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang lebih kepada para pengrajin. Contohnya dengan memberikan subsidi dan pinjaman-pinjaman usaha dengan bunga yang ringan. Pameran-pameran produk kerajinan tangan juga semakin sering digelar. Kenapa perhatian seperti ini tidak dicurahkan sejak dulu? Memang klaim ini menyakiti masyarakat Indonesia, termasuk pengrajin batik itu sendiri. namun jika dilihat secara ekonomi ini sangat menguntungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H