Anggota DPR dan studi banding sudah seperti hal yang memuakkan tapi berusaha selalu kita telan bulat-bulat. Tahun 2011 saja, sudah lebih dari 15 Milyar anggaran yang telah disusun untuk membiayai sejumlah pejabat yang mewakili kita itu untuk bepergian keluar negeri yang hingga hari ini kita belum juga merasakan dampak baik bagi perjalanan tersebut.
Saya rasa, rakyat tidak akan keberatan dengan seluruh kebijakan anggota DPR kalau saja semua kebijakan itu berdampak baik bagi kenyamanan masyarakat dalam hidup. Mereka boleh membangun gedung baru jikalau selama ini pekerjaan mereka telah baik, mereka boleh studi banding kemanapun jika dampak dari studi komparasi tersebut terlihat manfaatnya didalam kehidupan rakyat.
Mengenai masalah Komisi 8 tersebut, Hal tersebut cukup memalukan disaat kita melihat tindak-tanduk anggota DPR yang memberikan kesan kepada masyarakat bahwa mereka benar-benar tidak siap untuk melakukan studi banding. Tindakan mahasiswa Indonesia di Australia juga patut dihargai sebagai bentuk protes yang sebenarnya juga ada di hati banyak orang Indonesia, baik didalam maupun luar negeri.
Menanggapi pernyataan Marzuki Ali seputar kelupaan anggota komisi 8 terhadap emailnya yang dia anggap wajar, lalu kami juga akan melakukan pembelaan bahwa tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di Australia mungkin sebuah kewajaran karena mungkin mereka juga lupa kalau beliau-beliau tersebut adalah anggota DPR.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI