Mohon tunggu...
Odoj Bandung
Odoj Bandung Mohon Tunggu... -

Komunitas One Day One Juz Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Grand Launching ODOJ : Subhanallah Alhamdulillah, Allahuakbar!

5 Mei 2014   17:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399261338378486588

Foto : GL ODOJ (04/05) by @robi_why_

Bandung. Acara Grand Launching One Day One Juz telah berlangsung dengan sukses pagi sampai sore ahad (04/05) kemarin, di masjidterbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal Jakarta. Panitia sibuk mengumpulkan, mengorganisir, dan mengatur kurang lebih tiga puluh ribu orang duduk mengaji bersama-sama. Ini tentu bukan sesuatu yang sepele. Apalagi dalam acara ini disediakan konsumsi untuk peserta tanpa dipungut biaya apapun! Acara yang memecahkan rekor dunia ini pun konon terselenggara tanpa sponsor dan tanpa iklan. 'Hanya' dari sumbangan dan donasi para odojers (para penggiat one day one juz-red) dan kawan-kawan lainnya. Masya Allah, ini benar-benar luar biasa, terutama bagi saya yang sering terlibat dalam upaya fund raising suatu acara, karena hal ini sangatlah sulit.

Terlepas dari masih adanya kekurangan disana sini, baik dari penyelenggaraan Grand Launching ODOJ maupun metode ODOJ itu sendiri, acungan jempol patut diberikan kepada para penggagas gerakan ini. Hanya dalam beberapa bulan saja, gerakan ODOJini sudah berhasil ‘memaksa' banyak orang untuk lebih berkhidmat kepada Al-Quran. Minimal dengan mengusahakan untuk membacanya, satu juz dalam sehari.

Sungguh, akan sangat banyak hal positif yang bisa diambil dari bergabungnya kita dalam komunitas ini. Pertama tentunya bertambah teman dan kenalan. Tidak tanggung-tanggung, sedikitnya kita bisa memperoleh 30 orang saudara barusecara langsung!Saudara-saudara yang belum pernah dijumpai secara langsung tapi bisa menjadi begitu dekat. Saling mendukung, menyemangati, berbagi info, saling menolong dan mendoakan, indah nggak sih?

Banyak hal positif yang ditemukan setelah bergabung dengan komunitas ini. Sebagian orang yang semula merasa sulit merutinkan membaca satu juz Al-Quran diluar Ramadhan, semenjak bergabung dengan ODOJ, ternyata bisa! Bahkan di grup saya ada yang sanggup sampai5 juz sehari, padahal beliau seorang dokter yang seharian praktek di Puskesmas. Subhanallah,‘KarenaAl Quran adalah as-syifaa’, kata beliau.

Ada juga kejadian yang begitu mengharukan. Barangkali di grup ikhwan (laki-laki-red) mungkin tidak ada kejadian begini. Namun di grup akhwat (perempuan-red), karena siklus menstruasi yang bergeser-geser bisa membuat 13 orang bersamaan berhalangan, sementara kesepakatan grup adalah melelang juz bagi yang berhalangan karena menstruasi. Bisakah dibayangkan bagaimana jadinya? Selalu ada hikmah dibaliknya. Yang biasanya mencukupkan diri dengan juz bagiannya, menjadi terpanggil untuk mencoba lebih, daaaan BISA! Bahkan, adanya teman yang begitu bersemangat seperti ini biasanya memacu anggota grup yang lain untuk menirunya.Akhirnya, terjadilah 'rebutan' lelangan setiap selesai khataman. Seruuu!! Again, lihatlah semangat fastabiqul khoirotnya :)

Hal positif lain, dengan diberikannya sistem reward, anggota grup menjadi terpacu untuk segera menyelesaikan juz bagiannya dan kemudian melaporkan 'tugas'nya telah selesai. Bisa jadi yang tadinya mungkin banyak membuang waktu dengan menonton televisi, browsing,ngobrol, dll, jadi fokus mengaji dulu. Sampai-sampai ada yang berseloroh bahwa waktunya kini lebih manfaat, tidak banyak laghuik lagi, Alhamdulillah. Efek hebatnya, ada beberapa grup yang semua anggota grupnya bisa selesai dalam waktu 12 jam saja! Jika perhitungan hari dimulai dari waktu maghrib ke maghrib, maka grup tersebut bisa khatam sebelum pukul 6 pagi! Luar Biasa!

Maka pantaslah jika Direktur Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana mengakui , "Ini peristiwa menggetarkan! Saya lihat ada beberapa yang menangis terharu di sana. Karenanya, saya kira rekor ini tidak pantas untuk menjadi rekor Indonesia saja, tapi layak untuk menjadi rekor dunia: komunitas pembaca qur’an untuk dunia!" Paparnya ketika menyerahkan rekor dunia kepada Komunitas ODOJ ini.

ODOJ bukan hanya sekedar membaca....

Setelah beberapa bulan bergabung bersama grup ODOJ 333 dan mengamati beberapa grup lain, banyak pelajaran yang bisa diambil. Bergabung bersama ODOJ, bukan hanya sekedar memotivasi untuk membaca satu juz Al Quran setiap hari. Dalam ODOJ kita berkelompok, berjalan bersama, dan tentunya memerlukan pemimpin. Menjadi pemimpin kelompok juga pemimpin/penanggung jawab harian, memerlukan trik tersendiri.

Tak dipungkiri, seleksi alam terjadi. Dalam 5 bulan perjalanan grup kami, beberapa anggota ada yang rontok, mundur, kemudian digantikan oleh yang lain. Alasannya bermacam-macam. Mulai dari whatsapp selalu error, ponsel rusak, sampai yang memang mundur karena merasa tidak sanggup dan khawatir menjadi 'beban' bagi kawan satu grupnya. Disinilah kita belajar bersosialisasi dan hidup 'bermasyarakat'. Masih secara maya, belum bertemu muka. Masih 'hanya' mengatur 30 orang, belum sebanyak 700 ribu lebih penduduk Bandung, atau hampir 47 juta penduduk Jawa Barat!

Beberapa kejadian naik-turunnya semangat para odojers seringkali menjadi pelajaran bagi kami semua. Terkadang, sampai-sampai Penanggung jawab harian dan admin grup sampai harus menelfon para anggotanya yang tidak mengkonfirmasi kesiapan mengaji hari itu. Maka, pasang surutnya semangat pun terkadang terjadi. Disinilah kita belajar, bagaimana beramal jama’i (amal bersama-red). Bahwa sebuah amal akan menyeleksi para pengamalnya sendiri. Namun, kita semua tetaplah harus selalu berbaik sangka. Kami sendiri tetap meyakini bahwa teman-teman yang sempat bergabung lalu mundur, Insya Allah terus berusaha mengembalikan komitmennya, walau bukan di komunitas ODOJ ini.

Maka, dalam ODOJ ini kita sedang belajar tentang saling meringankan sesama saudara. Sebagaimana firman Allah Ta'ala dan contoh dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Mari kita bersama-sama memperbaiki diri. Mari kita wujudkan komunitas ODOJ ini bukan hanya sekedar membaca Al Quran bersama, tetapi juga komunitasyang Orientasinya akhirat, Disiplin dalam pelaporan, On time dalam menyelesiakan setoran, dan yang past juga harus Jujur..

By : Danik Easteria Rahmarani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun