Ramai kontroversi Oki Setiana Dewi, dlm kiprahnya sbg ustadzah, membawa ingatan saya pada sosoknya yg santun, sholeha, dan perjuangannya dlm dakwah ODOJ.
Saya mengenal Oki lbh dekat sejak awal bergabung dengan komunitas One Day One Juz. Bidang yg sy pegang di ODOJ berhubungan dengan publikasi media, membawa saya mengenal banyak tokoh yg tergabung di ODOJ. Oki salah satunya. Oki pulalah yg banyak mengenalkan ODOJ pd rekan artis lainnya di pengajian artis yg beliau ikuti bersama suaminya. Hingga satu persatu para public figure bergabung dengan sukarela penuh kesadaran ikut dlm barisan ODOJ.Â
Kiprah dan interest Oki pd ODOJ akhirnya membawanya menjadi duta selama 2 tahun terhitung sejak ODOJ dideklarasi. Tak hanya di ODOJ, Okipun saat itu aktif di kajian shiroh bimbingan ust. Hilman Rosyad, bahkan Oki sdh bergabung dengan grup menghafal Quran, One Day One Ayat. Sesuatu yg sempat membuat sy merasa tertohok saat itu. Oki sdh sampai pd kesadaran menghafal Quran. Trs apa kabar dgn hafalan saya? frown emoticonÂ
Begitulah, virus kebaikan ia tularkan. Sosoknya yg santun begitu dihormati rekan2nya hingga dakwah dengan teladan sudah cukup efektif membangun energi positif di lingkungan terdekatnya.
Oki jg mensupport penuh ODOJ sejak pertama berdiri. Bersama suaminya, Oki banyak membantu panitia mewujudkan event akbar Grand Launching ODOJ di masjid Istiqlal yg sukses dihadiri tak kurang oleh 70ribu odojer. Hingga masjid memutih bergemuruh disesaki para pecinta Quran dari penjuru negeri. Deretan public figure turut serta. Sebut saja, Dude Herlino&Alisha, Dimas Seto&Dini Aminarti, Baim Wong, Ummi Pipik, dan masih banyak nama lainnya. Â
Tak sampai disitu, di acara GL ODOJ ini, Oki dan suaminya menginisiasi wakaf Quran yg dananya ia kumpulkan dari rekan2nya, hingga terwujud wakaf 1000 Quran untuk disebar bagi umat yang membutuhkan.Â
Terakhir saya silaturahim ke kediaman Oki untuk menengok kelahiran putri keduanya. Disana saya dan tmn2 ODOJ bertandang seharian, berbincang ttg perkembangan dakwahODOJ. Banyak kisah hikmah dari cerita perjalanan dakwahnya sampai ke luar negeri. Bbrp yg sy ingat adalah bgmna beliau berusaha konsisten  mjaga komitmen keihklasan dlm berdakwah, tanpa berhitung materi.
Akan halnya sebutan ustadzah bagi mereka yg aktif berdakwah, kiranya itu mjd sebutan yg boleh jadi memgundang "kerisihan" tersendiri bagi yg dilabeli. Brkt dr prinsip tawadhu, rasanya siapapun yg berjuang dlm syiar Islam tak ada yg ingin menyandangnya. Tak perlu jauh2 melihat Oki, bbrp tmn2 saya sendiri bnyk yg keberatan disebut demikian walau hari2nya bergelut dlm dunia dakwah.
Trs apa pentingnya saya menuliskan semua ini? Tak lain sekedar ingin menyampaiikan apa yg sy tahu ttg seorang Oki. Karena bukankah memang tak perlu menunggu sempurna dlm ilmu untuk menyampaikan kebenaran? Bukankah setiap kita menanggung kewajiban menyampaikan kebaikan walau itu hanya 1 ayat?
Terlepas dari kekurangannya, Oki adalah figur umat yg peduli pd Diennya. Ia berbuat dengan apa yg ia bisa, ia bergerak dengan apa yg ia punya. Kita patut menghargainya. Setidaknya ia sudah memulai. Sedang kita? Cukuplah nurani yg menjawabnya.
 ‪#‎dakwahbilhikmah‬
 ‪#‎ODOJ‬