Selama ini berbagai cara dan strategi untuk menuntaskan bacaan qur’an telah disharing diberbagai media termasuk media whatsapp. Dari yang strateginya mirip sepak bola, semisal 4-3-2-1 atau 2-2-2-2-2 atau 3-2-2-3 dan sebagainya, yang menunjukan jumlah lembar yang dibaca setiap sebelum atau sesudah sholat wajib.
Jika pembagiannya dilakukan didampingi dengan waktu pelaksanaan sholat wajib, maka bagi mereka yang memiliki aktivitas rutin di luar rumah, pasti ada yang sebagian membawa qur’an untuk dibawa saat jam istirahat, disela-sela aktivitas. Sehingga ada tanggungjawab atau adab membawa qur’an yang harus diperhatikan.
Semisal saat diperjalanan, dan kita mampir ke masjid untuk sholat plus tilawah, namun ingin ke toilet untuk melepas hajat, maka tidak boleh membawa qur’an, sehingga kebanyakan dari kita akan menaruh tas diluar pintu masuk toilet. Atau minimal mengeluarkan qur’an dan menaruhnya di ditempat yang suci. Namun kadangkala kita suka lupa kalau tas yang kita bawa ada qur’an didalamnya. Kalaupun tas kita taruh diluar toilet, jujur saja mungkin ada sebagian dari kita yang “kurang tenang” khawatir semisal tas-nya hilang .
Semakin kita mengenal diri kita, kemampuan dan waktu yang kita miliki, maka seharusnya semakin kita bisa mengatur dan mengatasi berbagai kendala yang biasanya menghalangi atau membebani kita saat akan tilawah. Ada yang merasa berat untuk tilawah dipagi hari, tapi berat juga tilawah dimalam hari, maka solusinya tilawahlah disiang hari. Namun ada juga yang waktu siangnya dirasa sempit, maka kebaikannya, tilawahlah dipagi atau malam hari.
Kalau masih ada ODOJer yang berat untuk tilawah diwaktu kapanpun, maka pertanyaannya, sudah sedemikian sibukkah kita dibanding ODOJer lain yang beberapa berprofesi sebagai karyawan, dosen, gubernur, buruh pabrik, kasir, dan sebagainya?
Kalau saya pribadi, sebagai kuli yang kerja senin-jum’at, rasanya sangat berat jika harus baca sepulang dari kantor, sangat tidak nyaman tilawah dengan sisa tenaga dan sisa waktu. Dan setelah dicoba berbagai posisi waktu tilawah, maka tilawah yang paling ideal ternyata setelah sholat subuh berjamaah atau sebelum berangkat ke kantor. Aktivitas seharian jadi tidak dibayang-bayangi oleh “hutang” tilawah. Jika pulang kantor mau mampir ke masjid untuk sholat magrib dan atau isya berjamaahpun, tidak perlu khawatir membawa tas masuk ke dalam kamar mandi/toilet.
Jadi saat ini, jika biasanya keluar rumah untuk aktivitas rutin membawa qur’an, maka sekarang diusahakan mungkin bagi saya untuk keluar rumah sudah selesai membaca qur’an. Banyak hal yang bermanfaat untuk membiasakan kebiasaan baik, salah satunya sebagai ODOJer, tidak lagi harus membawa qur’an, bagaimana dengan anda?
Bem Wiezhanarcho G083
--------------------------------------------------------------------------------------------
Dipublish oleh Divisi Publikasi Media ODOJ bekerjasama dengan Divisi Penulisan ODOJ
Dibawah Departemen Promosi ODOJ, Bidang Promas (Promosi & Humas) ODOJ
Info seputar ODOJ dan Pendaftaran bisa diakses di www.onedayonejuz.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H