Mohon tunggu...
Odi Shalahuddin
Odi Shalahuddin Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat hak-hak anak dan pengarsip seni-budaya

Bergiat dalam kegiatan sosial sejak 1984, dan sejak tahun 1994 fokus pada isu anak. Lima tahun terakhir, menempatkan diri sebagai pengepul untuk dokumentasi/arsip pemberitaan media tentang seni-budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Para Penjahat Masa Kini

6 April 2012   22:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Para penjahat memang telah beralih rupa. Era wajah-wajah seram, sorot mata merah tajam menghujam, bertubuh gempal, dengan codet bekas luka di wajah, sudah dienyahkan sebagai pemain utama. Tidak hanya dalam alam nyata, fiksi-fiksi-pun demikian pula adanya.

Sosok penjahat masa lalu, walaupun tetap dihadirkan, biasanya ditempatkan sebagai anjing-anjing penjaga, dari sosok penjahat yang (pura-pura) baru, dengan penampilan trendi, ber-jas dan berdasi, penuh senyum terumbar, seringpula mengisi lembaran-lembaran media.

Bila-pun ada dalam cerita, di layar kaca misalnya, sosok penjahat masa lalu seperti tergambar di atas, biasanya hanya ada dalam kisah-kisah komedi. Sedang kisah secara umum, memang benar-benar telah tergantikan.

Para tokoh penjahat masa kini adalah orang-orang pintar, (seringkali) berpendidikan tinggi, lulusan luar negeri lagi, yang memiliki strategi, dikelilingi para ahli, dan sangat berhati-hati.

Mereka tidak lagi merencanakan aksi-aksi untuk membuat lubang-lubang bawah tanah yang akan menembus suatu rumah mewah, gedung perkantoran atau tempat penyimpanan uang dan barang berharga milik bank, atau lebih buruk lagi melakukan pencongkelan pada jendela-jendela rumah, dengan waktu selepas tengah malam, saat orang-orang tengah asyik terlelap. Sama sekali tidak begitu lagi.

Para tokoh penjahat masa kini, bukan orang-orang yang gagap teknologi. Bukan sekedar membawa HP untuk kirim sms, telpon, sambil mendengarkan album musik dan sesekali memotret, tapi melebihi semua itu.

Para tokoh penjahat masa kini, benar-benar mempraktekkan prinsip ekonomi untuk memberikan pengorbanan sekecil-kecilnya namun mampu meraih keuntungan sebesar-besarnya. Resiko kehilangan nyawa secara sia-sia di pinggiran jalan, pastilah dihindari, dan bukan menjadi trade-mark lagi. Resiko paling besar, hanya dipenjara, namun seringkali tetap dihormati. Untuk hal ini, pastilah akan berusaha mencari posisi.

Para penjahat masa kini? Ah, kok aku menjadi sok tahu. Engkau pastilah lebih tahu. Malah jadi malu......

Yogyakarta, 7 April 2012

_____________________

Selanjutnya:

Tetaplah Bergelora Gerakan Mahasiswa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun