Joko Widodo (Jokowi) sejak menjadi walikota di Solo dan kini menjadi orang nomor satu di Daerah Khusus Ibukota, telah menarik perhatian bangsa Indonesia. Sepak terjang kepemimpinan Jokowi, telah memberikan pencerahan dan membangkitkan harapan bagi bangsa Indonesia tentang sosok kepemimpinan yangbenar-benar dekat dengan rakyat dan mampu mendengar aspirasisecara langsung.
Jokowitidak segan-segan untuk mendatangi berbagai kelompok masyarakat, melakukan dialog dengan cara berbaur tanpa jarak, tanpa menghiraukan pencitraan sebagai sosok pemimpin yang “jaim”, serta bekerja keras dan bertindak tegas dalam mendorong perubahan aparat birokrasi guna menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.
Tentu saja, di tengah kemuakan bangsa Indonesia terhadap para pemimpinnya yang terasa jauh tidak terjangkau, mengabaikan kepentingan rakyat, bahkan menjadi bagian dari masalah, kehadiran Jokowi menjadi wakil dari sikap rakyat yang menginginkan perubahan.
Tidak mengherankan apabila rakyat menjatuhkan harapan kepada Jokowi untuk memimpin bangsa ini. Gelombang aspirasi rakyat mengkristal dalam aksi-aksi berbagai kelompok masyarakat guna mendorong Jokowi sebagai presiden Republik Indonesia 2014-2019.
Pada saat ini, telah bermunculan berbagai organisasi kerelawanan yang mendukung pencalonan Jokowi sebagai Presiden. Salah satunya adalah Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) yang telah dideklarasikan di Jakarta pada 15 Desember 2013 oleh para aktivis tahun 1980-an. Aksi ini disusul dengan berdirinya seknas Jokowi di berbagai wilayah atau bergabungnya kelompok-kelompok pro-Jokowi yang sudah berdiri sebelumnya.
“Seknas Jokowi sudah berdiri di 20 provinsi, Setidaknya sudah ada 20 ribu orang yang terdaftar,” demikian dinyatakan oleh Raharja Waluya Jati, salah seorang anggota Presidium Seknas Jokowi Jakarta di tengah berlangsungnya Deklarasi Seknas Jokowi wilayah Jawa Tengah pagi tadi (2/3) di bundaran air mancur Pahlawan Semarang.
Deklarasi Seknas Jokowi Wilayah Jawa Tengah yang diikuti puluhan orang yang melakukan long march dari Taman makam pahlawan hingga bundaran air mancur di tengah car free day (CFD) disemarakkan pula oleh pertunjukan reog ponorogo, yang menarik perhatian masyarakat. Mereka membagikan topeng Jokowi, pin, gantungan kunci dan stiker.
“Kami adalah himpunan masyarakat yang peduli dan memberikan dukungan kepada Jokowi,’ kata Hening Budiyawati yang dikenal sebagai aktivis Hak Anak.
Dinyatakan dalam deklarasi yang dibacakan oleh RY Agung Setijono, bangsa ini seperti mengalami disorientasi, kehilangan imagination, dan dibiarkan berjalan ke luar dari cita-cita kemerdekaan. Apa yang kini dirasakan oleh rakyat dan bangsa Indonesia, adalah keadaan yang jauh dari sifat memajukan. Dominasi barang-barang impor dalam pasar dalam negeri telah menghambat laju produktivitas nasional. Penyelenggaraan Negara masih dipenuhi dengan berbagai tindakan yang melawan hukum, seperti korupsi yang menggurita, pada gilirannya menggerogoti jati diri kita sebagai bangsa. Identitas kebangsaan kita pun semakin pudar di tengah pergaulan internasional.
“Untuk itu diperlukan kepemimpinan yang merakyat, bersih, tegas dan mampu memberikan solusi yang jelas dan kongkrit solid. Kami yakin bahwa Jokowi figur yang mampu mengemban tugas ini. Kami rakyat Indonesia, khususnya yang berada di Jawa Tengah mendukung Jokowi untuk menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 2014,” tegas RY Agung Setijono
Semarang, 2 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H