Mohon tunggu...
Odi Shalahuddin
Odi Shalahuddin Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat hak-hak anak dan pengarsip seni-budaya

Bergiat dalam kegiatan sosial sejak 1984, dan sejak tahun 1994 fokus pada isu anak. Lima tahun terakhir, menempatkan diri sebagai pengepul untuk dokumentasi/arsip pemberitaan media tentang seni-budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apresiasi Perguruan Rakyat Merdeka terhadap Pilpres 2014

21 Juli 2014   22:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:39 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1405930604481996776

39 orang aktivis yang berhimpun di Perguruan Rakyat Merdeka (PRM), dalam pertemuannya yang berlangsung pada tanggal 19-20 Juli 2014 di Wisma Sinar, Bandungan,  memberikan perhatian pula terhadap proses pemilihan presiden RI ke tujuh (7).

Perhelatan untuk menentukan pemimpin nasional periode 2014-2019 dinilai berlangsung lancar. Namun ada hal yang patut menjadi catatan.

“Maraknya kampanye hitam  menjadi hal yang memprihatinkan. Ini merupakan pencideraan terhadap proses pendidikan politik rakyat,” demikian dikatakan Ripana Puntarasa, salah seorang anggota Majelis Guru PRM.

Tersebarnya kabar-kabar tidak benar yang meresahkan masyarakat seperti potensi adanya kerusuhan memang harus ditangkal oleh semua pihak. PRM sangat mengapresiasi sikap TNI dan Polri yang menyatakan akan menjamin keamanan pilpres.

“Hal terpenting, kita harus hati-hati membaca informasi yang belum diketahui kebenarannya. Jangan sampai turut menyebarkan berita-berita tidak benar. Kita berharap juga para tokoh masyarakat dan tokoh agama memberikan pernyataan yang menyejukkan agar proses demokrasi di Indonesia dapat berjalan baik,” kata Agus Gunawan Wibisono, salah seorang peserta pertemuan.

Seluruh peserta pertemuan bersepakat bahwa pilpres kali ini mampu menarik partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam keseluruhan proses. Sejak masa kampanye hingga masa penghitungan suara, peran masyarakat untuk mengawal proses terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Oleh karena itu, PRM menghimbau para elite politik untuk mengapresiasi dengan baik partisipasi masyarakat dan dapat menunjukkan sikap kenegarawanan merespon hasil pemilu yang akan diumumkan oleh komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Juli mendatang.

“Siapapun yang terpilih melalui proses yang sesuai dengan konstitusi, harus kita dukung.  Kita harus bergandengan tangan  membangun negeri ini.  Para anggota PRM tetap teguh untuk berpartisipasi membangun bangsa ini sesuai dengan visi PRM untuk menegakkan kedaulatan rakyat,” tegas Ripana Puntarasa.

PRM merupakan organisasi yang telah dirintis sejak tahun 1990-an, dan pada saat kongres di tahun 2008, dalam maklumatnya menyatakan bahwa PRM adalah perhimpunan manusia merdeka yang memegang prinsip “semua orang itu guru dan semua tempat adalah sekolah” yang bertekad berjuang bagi tegaknya kedaulatan rakyat.

Anggota PRM tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.  Pada pertemuan ini, tampak hadir anggota yang berasal dari Semarang, Kendal. Salatiga, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Jombang, dan Jakarta, seperti Myra Diarsi, Warsito, Yayak Yatmaka, Tatik Krisnawati, Danu Rudiono, Beka Ulung Hapsara, Putut Gunawan, Bahruddin, dan Maria Ruwiastuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun