Mohon tunggu...
Odios Arminto
Odios Arminto Mohon Tunggu... -

Kartunis, humoris dan penulis

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pakarti Dukung KPK Berantas Korupsi

10 Desember 2014   01:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:39 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) ikut mendukung KPK dalam kegiatan edukasi mengenai gerakan antikorupsi di kalangan generasi muda. Gerakan itu dinamakan “Kartunis ber-AKSI”. Melibatkan lebih dari 100 kartunis dan 300-an karya kartun bertema antikorupsi. Karya mereka dipamerkan di Gedung Graha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, dari 9 hingga 11 Desember 2014, bersamaan dengan peringatan Hari Anti Korupsi Internasional.

Gerakan moral ini merupakan bentuk dukungan yang diberikan PAKARTI kepada KPK dalam memberikan edukasi bagi generasi penerus bangsa, membentuk integritas serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi melalui gambar kartun. Menurut Jan Praba, presiden PAKARTI, gerakan moral para kartunis ber-AKSI ini memiliki banyak arti yaitu Berantas Korupsi Tiada Henti, Berani Melawan Korupsi, Berperilaku Anti Korupsi, Berbudaya Anti Korupsi, Bersikap Anti Korupsi dan Berpikir Anti Korupsi. “PAKARTI akan ber-AKSI melalui karya kartunnya yang bertema ‘KORUPSI’,” kata Jan Praba.

Lebih jauh Jan Praba mengatakan bahwa dukungan kepada KPK akan diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan PAKARTI dalam kegiatan edukasi yang dilakukan KPK di Universitas Gajah Mada (UGM). Tepatnya, mulai tanggal 9 – 11 Desember 2014, PAKARTI akan melakukan pameran kartun bertema anti KORUPSI di Graha Saba UGM dalam rangka menyambut “Hari Anti Korupsi Internasional” yang diperingati setiap tanggal 9 Desember. Dia menambahkan, lebih dari 100 kartunis yang berasal dari seluruh Indonesia, diantaranya Aceh, Medan, Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Selatan, Jakarta, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Semarang, Solo, Yogya, Surabaya dan Bali terlibat dalam kegiatan pameran ini. “Mereka terlibat melalui lebih dari 300 karya bertema anti korupsi yang berhasil kami kumpulkan ,” katanya.

Di antara karikatur yang ikut dipamerkan adalah karya dari para kartunis senior seperti Pramono, Gesi Goran, Anwar Rosyid, Koesnan Hoesie dan Sudi Purwono. Keterlibatan para kartunis senior ini membuktikan bahwa korupsi memang telah lama menjadi perhatian para kartunis. Kritik yang tajam yang disampaikan lewat goresan gambar kartun para kartunis senior ini menjadi bukti bahwa korupsi sudah sangat mengakar di kalangan masyarakat.

Beberapa tema korupsi yang paling banyak diangkat para kartunis ini adalah tema penyalahgunaan wewenang dan jabatan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya termasuk mafia peradilan/hukum/migas/pendidikan/tenaga kerja, dll. Menurut Pramono (Ketua PAKARTI pertama), korupsi yang dilakukan oleh kalangan eksekutif, legislatif dan yudikatif selalu menarik perhatian para kartunis untuk menorehkannya di atas kertas.

Jan Praba berharap, kerjasama dengan KPK dalam bentuk gerakan moral ini akan terus berlangsung sehingga informasi mengenai gerakan antikorupsi bisa menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, diharapkan gerakan moral ini bisa menular kepada para kartunis lain yang saat ini belum ikut serta dalam kegiatan pameran. PAKARTI akan terus menunjukkan sikap sebagai organisasi yang menolak segala bentuk korupsi yang merugikan bangsa dan negara Indonesia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun