Kesempatan untuk lepas dari rutinitas. Kesempatan untuk melihat lebih dekat prioritas dalam perkawinan. Suasana dibuat bagi pasutri untuk lebih menggali masa - masa penting dalam menjalankan kehidupan bersama -sama dengan rasa cinta dan penuh pengertian. Pasutri akan diberikan pandangan, alat dan kepercayaan diri untuk meningkatkan kualitas perkawinan dan mempererat perasaan cinta terhadap pasangan.
Banyak pasutri yang telah mengikuti WEME menyatakan : WEME adalah pengalaman yang paling berkesan dalam kehidupan mereka.
Apakah peserta Week End Marriage Encounter harus Katolik?
Tidak! Namun demikian Week End Marriage Encounter dipersembahkan oleh tiga pasutri dan seorang Imam dengan tata cara agama Katolik. Pasangan non-Katolik boleh mengikuti Week End Marriage Encounter. Sampai dengan saat ini di antara pasutri yang telah ikut dalam WEME ada pula pasutri non Katolik.
Berapa lama pelaksanaan Week End Marriage Encounter ( WEME) ?
WEME berlangsung 3 hari 2 malam. Di mulai Jumat sore sampai Minggu sore, dan ditutup dengan perayaan ekaristi.
Berapa biaya mengikuti WEME?
Biaya yang dibebankan kepada peserta hanya biaya pengganti untuk rumah retret di mana WEME diselenggarakan. Hingga saat ini belum ada peserta yang ditolak mengikuti WEME hanya karena masalah keterbatasan dana. ME terbuka untuk memberi secara sukarela, dan semua diterima dengan senang hati.
Sejarah singkat Marriage Encounter Indonesia
Sejara ME diawali dan berkembang melewati jalan yang panjan. Seorang imam muda : Gabriel Calvo, Pr yang bertugas di Spanyol saat itu, menemukan bahwa kesulitan - kesulitan anak - anak remaja yang dibimbingnya ternyata berhubungan erat dengan keadaan orang tua mereka sebagai suami isteri.
Tahun 1962, Pastor Calvo menyajikan pertemuan sebagai retret akhir minggu untuk pasangan suami isteri (pasutri) di Barcelona dan berjalan dengan sukses.