Tulisan ini terutama merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan karena telah memberikan banyak hal baik dalam hidup saya sehingga saya dapat melakukan perjalan ke beberapa kota besar di dunia dalam setahun kebelakang. Berikut adalah napaktilas perjalan hidup saya di tahun 2010 (berdasarkan bulan): January: Di awal tahun 2010, saya membuka tahun di Melbourne - Australia bersama pacar. Melihat kemeriahan kembang api di area Dockland yang katanya memakan biaya jutaan dolar Australia tersebut merupakan suatu pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya. Saya berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengizinkan saya untuk menyicipi kehidupan sebagai seorang pelajar di Melbourne – Australia dari Peace Scholarship IDP program, mulai Agustus 2009 hingga Desember 2009. Karena masa studi saya di Swinburne University of Technology (tempat saya belajar) telah usai, maka saya dengan berat hati harus kembali ke Tanah Air. Tepat pada tanggal 12 Januari 2010, saya akhirnya kembali ke Medan dengan transit di Bali dan Jakarta. Belum sempat lama menikmati kembali atmosfer rumah, saya kembali berangkat ke luar negeri, kali ini ke Phuket – Thailand, bersama rombongan keluarga. Tujuan saya berangkat kali ini murni merupakan liburan sekaligus merayakan 25 tahun pernikahan orang tua saya. Hampir seluruh dana perjalana tersebut berasal dari dana sisa beasiswa saya di Australia. Seluruh itenary perjalanan dan penerbangan juga saya rancang sendiri tentunya. Perjalanan 5 jam ke Bali dari Melbourne, sungguh menyiksa!
Mei: Tidak ada yang terlalu istimewa bagi saya di bulan ini. Saya terutama sibuk dengan kegiatan di dunia maya. Selain itu saya juga sibuk dengan kegiatan saya terdahulu seperti persiapan skripsi, kerja sebagai SUP Propatria, kerja volunteer di PFI, mempersiapkan dokumen dan visa untuk perjalana ke US dan aktif di klub Bahasa Inggris bernama Toastmaster. Juni: Awal bulan Juni saya berangkat ke Malaysia untuk sebuah acara kegiatan lingkungan yang bernama Miracle Youth Conference yang diadakan oleh AIESEC UPM. mengingat jarak antara Kuala Lumpur dan Medan sangat lah dekat, maka sepulang dari acara tersebut saya menyempatkan diri kembali ke kampung halaman. Pada pertengahan Juni saya kembali lagi ke Depok untuk mengurus skripsi saya. Namun belum lama berada di Depok, saya mendapat panggilan dari staf Kemenlu bahwa atas instruksi presiden saya harus berangkat ke Kanada terkait acara G-20 youth Summit. Sebelumnya saya memang mendaftarkan diri untuk ikut dalam acara ini. Namun karena tidak mendapatkan sponsor keberangkatan, saya dan kedua orang teman saya akhirnya batal berangkat. Sisanya empat orang teman saya yang lain telah dan akan berangkat. Dengan terburu-buru mempersiapkan segala sesuatunya terkait keberangkatan saya yang mendadak tersebut. Pada akhirnya saya jadi juga berangkat ke Kanada dengan rute Jakarta-Jepang (Narita)-Toronto.
Juli: Setelah acara di G-20 Youth Summit usai, saya harus langsung kembali ke Tanah Air untuk mengurus persiapan saya sekolah di Amerika Serikat selama 5 minggu. Pada akhir Juni hingga awal Juli 2010 saya kembali ke Tanah Air dengan rute Toronto-Jepang(Narita)-Jakarta. Selama diperjalanan pulang, saya sempat menghabiskan satu hari sendiri di Jepang secara mendadak (ceritanya nanti saja, panjang!). Tidak sempat satu hari menghirup udara di tanah air, saya harus kembali berangkat ke benua Amerika, kali ini ke AS, bersama empat rekan saya lainnya dengan rute Jakarta-Singapore-Narita-Seattle-Denver-Missoula (ternyata menghabiskan hidup di pesawat itu sungguh tidak mengenakkan). Selanjutnya saya menghabiskan sisa Juli 2010 saya dengan kenangan manis di AS (mengenai perjalanan saya di AS akan saya ceritakan secara khusu dan terpisah).