hujan I
kota ku kembali basah
basuh jejakjejak kita
dinginkan kisahkisah yang resah
genangkan kenangan di pelukan sayang
hujan II
deras mengibas udara yang panas
tajam menukik hujan menghujam
tumpah ruah curah keluh mengesah
langit mengirim tangisnya ke bumi
titik-titik mengaliri detik
tak terhitung berapa banyak butir yang mengair
basah sudah kisah tak pelak
hujan menjadi kata dalam syair
hujan III
derai rinai menari di hembusan bayu
hari pengap memenuhi udara yang lembab
menyelip kisah di celah-celah hujan
siang ini berubah redup dalam degup
mampir ia dalam kuyup mengbungkus
wajahwajah yang mengisah perjalanan yang tertunda
resah jiwajiwa menanti reda tak berkesudahan
hanya ia dan waktu menyatu dalam gigil dingin
ocehan mereka di gelar pada langit-langit yang menggelegar
tak perduli terdengar pada asing yang menyamar
mata dan kata kita padu pada genang yang mengaca
hujan menjadi akrab dengan kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H