Mohon tunggu...
La Ode Sendranto
La Ode Sendranto Mohon Tunggu... -

... masih belajar mengenal kata lewat mata agar nantinya mencipta mata kata...kita...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Panggung dan Seorang Sutradara

6 Februari 2012   00:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

perjalanan malam sangat riuh
nyanyi tari dan puisi ngalun
memadu satu dalam rengkuh yang kukuh
hingga waktu pada rumputrumput ikut mengembun

pementasan telah usai takkan habis telukis dalam lembarlembar esai
panggungpanggung telah kosong menyisa cerita omong kosong menggamam
kau tokoh yang terlupakan hingga mabuk lalu tak tahu akhir kisah yang mendawai
esok ku dapati dirimu di selokanselokan nyatu bersama air bekas hujan semalam

kini tak dapat ku bedakan lagi jasadmu dalam genang nan molek
ia lebur mengabur ataukah hancur tak bersisa
tinggal jejakjejak penonton semalam yang membekas di tanahtanah becek
mereka mungkin menunggumu di akhir kisah lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun