"Bangun tidur ku terus mandi..
tidak lupa menggosok gigi..
habis mandiku tolong ibu..
merapihkan tempat tidur ku.."
Lagu yang indah saat dinyanyikan sewaktu masa kanak-kanak, memberi motivasi tuk dapat mandiri, dapat mandi sendiri. Sebuah suasana riang setelah bangun tidur tercermin disetiap nadanya. Betapa indahnya ketika dengan ikhlas membantu orang tua kita, merapihkan tempat tidur, menyapu rumah, menyirami tanaman sampai ikut berbelanja ke pasar. Hah.. tenang nian hidup dimasa itu.
Seiring berjalannya waktu, umur semakin bertambah, tuntutan hidup semakin banyak. Bangun pagi yang diteruskan dengan mandi serasa hal yang paling tak manusiawi. Rutinitas keseharian yang menyita banyak waktu dan pikiran seseorang membuat kebosanan diberbagai aspek kehidupan. Tak sedikit yang menjadikan emosional seseorang meningkat akibat hal ini.
Sungguh menyedihkan, apabila ada perseteruan dengan orang lain akibat ketidakdisiplinan diri. Bangun kesiangan dan menjadi lebih telat jika harus disempatkan mandi tuk pergi beraktifitas keseharian, baik itu ke kantor, kampus maupun sekolah. Waktu menjadi pembunuh no.1, menjadikan kebengisan terhadap sesama dan menjadikan pula manusia sebagai orang tercepat di dunia (melakukan segala sesuat harus dengan cepat).
Keadaan seperti inilah yang nantinya seseorang merindukan kenikmatan mandi. Betapa tidak, badan akan kembali segar setelah tertiban oleh beban berat aktivitas keseharian. Begitulah mandi akan menjadi surga dunia yang paling indah dikala kita melupakannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI