Mohon tunggu...
Ode Abdurrachman
Ode Abdurrachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Trading Blogger - Pemerhati Pendidikan | Ketua IGI Provinsi Maluku | Ketua Dikdasmen PDM Kota Ambon Guru, Pengajar, aktivis Muhammadiyah Kota Ambon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resolusi 2014: Antara Putri dan Kuliah Lagi

14 Desember 2013   03:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:57 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1386999899142699177

Lima Bulan di rantau ini, rasanya seperti sudah 5 tahun ketika berpisah dengan kalian putri-putriku, tidak ada perasan lain, selain ingin segera bertemu dan memeluk kalian lagi, jika bukan karena ingin merubah nasib dan kaum kita ini, mungkin berat juga jalani semua ini. Terlebih lagi tuntutan idiologi dan nurani yang selalu bergolak untuk segera secepatnya menuntaskan tugas yang tidak ringan ini.

"jadi Ingat Semangat Iklan ini"#MakeITREAL

Alhamdulillah, luar biasa..Semester pertama baru saja dilalui, semester ke dua 2014 sudah menanti, semoga tidak jauh beda dengan atmosfir pertama kali, iramanya bisa diikuti dan tak tergesa-gesa lagi, terkadang mungkin harus begini, agar terbiasa dengan irama akselerasi, terbiasa cepat dan bisa berbuat keputusan yang berati.

Ya, ini, melanjutkan studi demi melengkapi jati diri, yang tampak compang camping dengan keilmuan yang belum mempuni, sungguh perjuangan ini tidak seperti makanan 'cepat saji'. Masih butuh waktu bergelut dengan buku hingga beberapa tahun lagi. Masih harus mencadangkan sebagian semangat guna persiapan nanti, sebab separuhnya akan menjadi bekal nanti.

Cita-cita hanya ingin jadi orang yang berarti, berguna bagi sesama, panutan bagi putri-putriku nanti, meski minority mungkin bisa didengar majority, meski selalu dipandang tak berati bisa mengubah persepsi, atau paling tidak bisa berbuat sesuatu untuk bangsa ini.

Jadi ingat kemasan KRATINGDAENG yang nampak mini, tapi khasiatnya perkasa dan tak kenal kompromi, mestinya belajar tidak sekedar mengukur fisik un sich,  tapi lebih kepada konten atau muatan materi, sejauh mana kita bisa berekspresi ke arah mana kita bisa bereksplorasi, agar kualitas diri tidak dinilai sebatas fisik diri.

Semangat ini yang akan dibawa di 2014 nanti, bahwa selama ini banyak yang merasa sangat cukup ahli, faktanya ketika beropini tapi tak bisa beri solusi. Terkadang bukan karena tak cukup waktu ber-alibi, tapi jelas karena tak punya kompetensi, sehingga pendapat selalu berangkat dari spekulasi.

Sudah pasti tidak mudah jalani semua ini, tanpa dukungan mental dan motivasi juga ada yang mendanai, hal terakhir ini yang juga cukup menjadi koreksi, ketika pertama kali berniat lanjutkan studi. Apalagi ke jenjang yang lebih tinggi, tentu harus persiapkan diri.

Belajar dari mereka yang sudah lebih mempuni, mengetahui apa yang belum dieksplorasi, menelusuri sejauhmana ruang yang belum dijelajahi, sungguh penelusuran ilmu pengetahuan yang luas sekali, seperti segalanya tidak bertepi.

Padahal terkadang kita merasa sudah sangat percaya diri, dengan keilmuan yang nampak ahli sekali, dalam balutan pengetahuan yang terkesan sangat rapi. Nyatanya seperti benang yang dibasahi, direntang panjang tapi tak bisa tegak berdiri.

Putriku, hari-hari pertama terasa berat dijalani tanpa kalian di sisi. Senda gurau dan canda-tawa, seakan sirna dan seperti sepi, berganti irama keyboard lantaran tugas dan tugas lagi. Tiada hari tanpa artikel  dan artikel lagi, kinerja yang harus tetap harus terpenuhi, menghasilkan lembar demi lembar paper yang harus berisi dan rapi.

Hari-hari berikutnya seakan ada dalam kelas akselerasi, bergerak cepat penuhi segala tagihan presentasi, jika selesai harus tetap jalani revisi, sungguh pekerjaan ini seperti 'kerja rodi'. Tapi inilah tugas sejati, “MAKEITREAL dan dijalani saja dengan sepenuh hati”, kata mereka yang selalu menyemangati, dan beruntung punya teman-teman sejati, bisa menghibur dan kadang juga mengoreksi.

Beberapa materi terkadang harus bangun pagi, bahkan sampai di depan kelas sudah tak bisa masuk lagi, sungkan dengan bapaknya yang sudah hadir mendahului, apa mau dikata terpaksa kadang 'ngeles' lagi. Ada satu lagi kebiasaan kita di waktu pagi, kalau bukan ke kantin harus tetap ngopi, agar mata cerah dan terima materi enak di hati.

Tentu jika kuliah pagi kadang sampai sore hari, seharian penuh sampai kadang keram 'kaki kursi', belum lagi butuh penalaran tingkat tinggi pada otak kiri. Hebatnya kadang 'artisnya' juga mau mengerti, atau kadang waktunya bisa dinegosiasi, hingga bisa pulang cepat atau jika tidak melarikan diri.

Mungkin yang paling berkesan adalah humor 'stand up comedi', yang terkadang butuh penalaran tingkat tinggi, atau tafsiran terkadang ke arah yang menjadi-jadi, maka tawapun pecah terkadang hadir mengimbangi otak kiri, tentu ini tambahan ilmu baru lagi.

Putriku, Nantikan Ayahmu di akhir bulan ini, ayahmu kan pulang tuk penuhi janji, sedikit buah tangan yang sudah dikemas rapi, akan kembangkan senyummu ketika kita ketemu nanti, doakan saja aman dan selamat di perjalanan nanti.

Resolusi versi Kratingdaeng itu pasti, dengan evolusi bukan revolusi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun