Jika pengalaman beberapa teman tentang susahnya proses kredit Mobil, kisah saya mungkin sebaliknya, sebab saya mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang diberi kemudahan dalam proses pengajuan kredit kendaraan roda empat, hingga pelunasan. Mungkin sesuai amal ibadah, celoteh salah satu temanku…inilah kisahnya…
Kisah saya ini berawal tahun lalu tepatnya di awal Maret 2013, ketika dua peluang dan kesempatan datang bersamaan antara melanjutkan studi tugas belajar atau mencoba terjun menjalankan bisnis agen perjalanan. Pasalnya, tuntutan untuk sekolah lagi sebagai panggilan idealisme pengajar sangat menggebu-gebu, disamping kebutuhan kantor untuk peningkatan SDM. Sementara di satu sisi jika berangkat studi maka harus ada peluang usaha untuk mengganti gaji dan komisi yang dihentikan lantaran berangkat studi, sedangkan mengandalkan gaji pokok sebagai pengajar tentu bukan cara yang cerdas dari sisi pengeturan keuangan (baca:kecerdasan finansial) sementara kata orang ‘dapur di rumah harus tetap mengepul’, sehingga harus ada satu cara untuk menyiasati antara kebutuhan dan tuntutan idealisme, sebab jika berangat melanjutkan studi, bagaimana dengan kebutuhan finansial keluarga yang ditinggal?.
Selain itu pikiran lain yang terlintas adalah kebutuhan kehidupan metropolis seperti halnya kota Ambon tempat saya bekerja, yang selalu memicu para penghuninya agar sudah harus punya kendaraan roda empat dan mampu membawa pemiliknya untuk mendukung aktivitas pekerjaan yang aman dan nyaman, selain berguna juga transportasi sekaligus mobilitas keluarga perkotaan yang dinamis.
Sebagai pengajar yang punya aktivitas rutin dan bergerak di tengah hiruk pikuk kota, kecil Ambon yang terbilang padat dengan kendaraan, sudah seharusnya memiliki kendaraan yang dinamis, lincah, gesit, irit dan juga tak kalah modis. Tapi, sekali lagi pikiran itu sempat tertahan sebab bertepatan dengan tuntutan idealisme sebagai pengajar bahwa  ‘sekolah lagi’ datang menantang.
Di tengah kegalauan itu datang informasi berharga dari ‘keluarga besar’ bahwa banyak peluang untuk memiliki kendaraan termasuk kendaraan roda empat, sebab pengelaman mereka yang kerap didatangi berbagai tawaran dari sebuah showroom dealer yang cukup terkenal di kota ini, selalu menstimuli masyarakat menengah ke atas untuk memiliki kendaraan dengan berbagai kemudahan, termasuk kepada para pengajar dengan penghasilan menengah ke atas, seperti saya.
"Tawaran produk kendaraan tersebut bahkan lebih memudahkan calon pembelinya dengan berbagai fasilitas, di antaranya lewat berbagai hadiah yang menarik, lewat pembelian tunai atau bahkan kemudahan dalam pembelian kredit, dengan cara mengangsur, dengan berbagai fasilitas lainnya, termasuk uang muka ringan hanya sekitar 25-30%, dan bunga juga ringan, dan sudah termasuk perlindungan asuransi kecelakaan dan huru-hara", jadi sewaktu waktu kendaraan itu tanpa sengaja kecelekaan atau terjebak di tengah kerusuhan, tidak perlu khawatir, sebab ada skema asuransi yang selalu melindungi." Begini salah satu nasehat dari salah satu keluarga dekat yang sudah lama bergerak dalam bisnis sewa dan rental mobil kendaraan.
Insting saya mulai coba menalar lebih penting kredit mobil ataukah melanjutkan studi? Sebab setelah dihitung dan kalkulasi kebutuhan kredit kendaraan dengan jangka waktu tiga tahun, sama dengan lamanya studi lanjut yang  lamanya minimal tiga tahun, terlebih lagi biaya awal studi sama besar anggarannya dengan DP awal kendaraan...dan Jawaban sementara saat itu adalah adalah dua-duanya penting…!! studi penting kendaraan penting..karena kebutuhan..bukan semata keingingan.
Berbagai Informasi dari keluarga besar yang turut memotivasi dan memberikan referensi semakin membuat keyakinan bertambah bahwa, istilah ‘kredit mudah dan pelunasan gampang’ itu adalah bukan lagi rahasia sebab sebagian 'keluarga besar' sudah bertahun-tahun melakukan skema kredit yang sama dan dikelola baik dalam bisnis rental dan sewa kendaraan. "Sebenarnya tidak perlu risau dengan skema pelunasannya, sebab kendaraan itu yang akan menyetor dirinya sendiri". kata ini yang selalu teringat terus dalam benak saya waktu itu bahwa semoga saja dalam pelunasan nanti semoga tidak akan menemui kendala.
Kekhawatiran saya yang  berlebihan setahun lalu akan status ‘kredit kendaraan’ hingga bagaimana menjalani pelunasan sebagaimana juga dikahwatirkan banyak orang mungkin ada benarnya, tapi jika dikembangkan dalam bisnis kecil-kecilan, berani membuat keputusan dan diinvestasikan dalam bentuk sewa kendaraan, dan bisnis lainnya, mungkin akan meringankan,  sebab secara teori, jika dikelola dan dimanej sebaik mungkin potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kredit kendaraan atau mobil bisa teratasi, dengan cara direntalkan atau menjadi kendaraan travel wisata, atau bahkan bisnis lainnya..
Alhasil, dua minggu setelah membuat keputusan untuk tetap membeli secara kredit kendaraan roda empat itu, ditemani salah satu keluarga dekat memberanikan diri untuk datang ke showroom mobil di pinggiran kota Ambon, seperti biasa, kami disambut dengan ramah dilayani dengan 'sedikit rayuan' agar menetapkan hati kepada salah satu produk kendaraan roda empat jenis minibus keluarga yang berslogan ‘mobil sejuta ummat’ yang saat itu lagi promo voucer 1 juta rupiah katanya. Pikirku, tanpa saya dirayupun hati saya sudah mantap untuk memilih salah satu produk yang sebelumnya sudah saya dalami informasinya di dunia maya.
Dari beberapa penjelasan singkat salah satu sales marketing-nya, bahwa hanya sekitar 25% dari harga kontan mobil yang kita ingingkan, kendaraan sudah bisa dibawa pulang, tentu dengan terlebih dahulu harus menyiapkan berbagai dokumen berupa data diri, slip gaji, dan keterangan pendukung lainnya, mereka siap memprosesnya dengan cepat bahkan mereka menjamin seminggu selesai, dari proses input data, survey hingga serah terima kendaraan hanya dalam seminggu. Karena sudah mempersiapkan dokumen pendukung tersebut ketika berkunjung ke showroom, maka proses verifikasi data saya kemudian diproses saat itu juga.
Sedangkan untuk DP tanda jadi sebesar 25% untuk jangaka waktu kredit tiga tahun, dari harga kendaraan saya setor besoknya langsung dikasir, disertakan beberapa dokumen pendukung lainnya yang belum sempat dilengkapi. Di sore harinya beberapa tim surveyor medatangi rumah, menggambar peta lokasi rumah dan lingkungan sekitar, melakukan wawancara dengan kami sekeluarga, dan besoknya sudah ditelpon untuk datang ke kantor menandatangani kontrak perjanjian kredit. Seingat saya hanya seminggu prosesnya, bahkan setelah menandatangani kontrak, mobilnya sudah terparkir dan sedang dipasangi Pelat Nomor sesuai area daerah Ambon dan Maluku (DE). Puas rasanya dengan layanan yang cepat langsung dari showroomnya, sepuas hati ini ketika mengendarai mobil baru berwarna cerah.
Foto : Dokumen Selepas Turing kota Ambon - kota Masohi
Namun tidak lama menikmati kendaraan baru, sebab panggilan untuk studi di depan mata, seleksi masuk penjaringan studi menanti, sehingga beberapa minggu berikutnya tepat awal Agustus saya sudah berada di salah satu kota terbesar di Indonesia, Surabaya dan Malang untuk memproses studi lanjut yang tentu menjadi tuntutan idealisme seorang pengajar yang tidak boleh ditunda. Aktivitas berikutnya hanya di isi dengan belajar dan kuliah lagi, sementara kendaraan disewakan dan dikelola keluarga dekat. Alhasil alhamdulillah studi lancar dan pelunasan kredit tak ada hambatan.
Di awal-awal pengajuan kredit muncul bayang-bayang kekhawatiran bahwa, mungkin akan kesulitan melakukan pelunasan kredit. Sebab dengan penghasilan sebagai pengajar golongan menengah akan kesulitan melunasi angsurannya. Namun dari ide cemerlang keluarga besar untuk melakukan skema ‘sewa dan rental kendaraan’, maka di bulan berikutnya pelunasan kreditpun lancar tanpa hambatan, bulan berganti, tahun pun berlalu, setahun lebih sudah ( Maret 2013 -  Agustus 2014) sudah skema pelunasan kredit berjalan hampir tak ada hambatan, sisa satu setengah tahun lagi masa pelunasannya,  meskipun kendaraan tidak saya gunakan dan sehari hari, kepuasan pelunasan kredit dengan skema ini, membuat tenang hati, sebab sudah mulai berfikir ada apakah ada ide baru lagi ke depan....saya pun kini sudah menginjak semester ke tiga dalam masa studi lanjut di kota Pelajar, Malang di Jawa Timur.
Dalam rancangan pikiran saya, masa studi saya yang tiga tahun, dan masa kredit kendaraan yang 3 tahun, dengan skema pelunasan kredit yang saya lakukan, InsyaAllah, selesai masa studi selesai masa kredit…selesai studi berhadiah mobil…meskipun umur ekonomisnya tergerus tiga tahun, rencananya mungkin dengan dua jalan, yang pertama,..tetap dipakai sebagai transportasi ke keantor, yang kedua dijual sebagai kendaraan bekas yang masih bisa ditaksir sekitar 65 s/d 75% dari harga kendaraan baru, dan hasilnya...digunakan untuk kredit lagi 2 buah kendaraan, sebab dengan DP 25% bisa membeli kredit dua kendaraan sekaligus,..dengan skema bisnis yang sama,..selama tiga tahun ke depan, atau satunya di pakai ke kantor satu lagi dipakai untuk bisnis rental dan sewa kendaraan...luar biasa bukan?, dan ketika lunas, dijual lagi, dan bisa menghasilkan empat kendaraan,..di 6 tahun berikutnya...ini masih dalam rancangan prospek di masa yang akan datang, entah bagaimana jadinya, yang jelas, kredit kendaraan yang seperti ini yang sangat membantu dan memudahkan orang-orang seperti saya mudah membeli kendaraan roda empat.
Kita berusaha, Tuhanlah yang menentukan…
Utamakan kebutuhan sebelum keinginan...
Kredit kendaraan cara gunakan dengan bijak...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H