Mohon tunggu...
Ode Abdurrachman
Ode Abdurrachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Trading Blogger - Pemerhati Pendidikan | Ketua IGI Provinsi Maluku | Ketua Dikdasmen PDM Kota Ambon Guru, Pengajar, aktivis Muhammadiyah Kota Ambon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Aku dan Pramuka; dulu dan kini !

20 November 2011   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:25 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sepenggal kisah AKU tatkalah harus sibuk di saat-saat SMA dulu,  seakan tanpa bekas, warisan nilai-nilai luhur yang ditautkan pada setiap jati diri pramuka sejati kala itu menjadi nilai-nilai luhur yang seakan terpatri dari setiap kami  pramuka sejati. Tak lebih seorang AKU yang harus berjibaku layaknya pramuka lainnya yang ada di negara ini, memupuk sebuah semangat kebanggaan tersendiri dan seakan menjadi cermin bagi teman dan sahabat serta orang tua, bagi perjalanan seorang AKU tatkala harus total menjadi pramuka sejak tingkat Siaga (SD), Penggalang (SMP) dan Penegak (SMA).


  1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
  3. Patriot yang sopan dan ksatria.
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6. Rajin, terampil, dan gembira.
  7. Hemat, cermat, dan bersahaja
  8. Disipilin, berani, dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan


Slogan dan janji setia pengabdian seperti ini, tidak lagi mempan dan ampuh untuk menghalau keterpurukan sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia, yang tinggal hanyalah semangat mentah dan tidak lagi matang dalam proses kehidupan sgenerasi muda,termasuk anak bangsa.

Betapa tidak karakter yang ditenamankan melalui Dasa Darma Pramuka seakan membelot dari sumpah setia pramuka Indonesia...menjadi


  1. ketidak-Takwa-an kepada Tuhan yang Maha Esa
  2. ketidak-Cinta-an alam dan kasih sayang sesama manusia.
  3. Pembelot yang tak sopan dan tidak ksatria.
  4. tak Patuh dan suka pura-pura bermusyawarah
  5. tidak Rela menolong dan tidak tabah
  6. tak Rajin, terampil, tapi gembira.
  7. tidak Hemat, licik, dan pura-pura bersahaja
  8. tak Disipilin, berani, dan taksetia
  9. tidak Bertanggung jawab dan tidak dapat dipercaya.
  10. tidak Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan


Kisah ini mungkin  ada pada ratusan bahkan ribuah semangat yang tersisa dari seluruh anak bangsa?

yang tidak pernah dijelaskan dengan tuntas apa makna sebenarnya dari pramuka dan tiba-tiba sudah harus mengenakan seragam pramuka sejak kelas satu sekolah dasar, memformalkan semangat pramuka muda, memanfaatkan ketidakpahaman kebanyakan orang tua demi mengatas namakan nasionalisme dan kebangsaan yang tercermin dari penampilan oragnisasi kepanduan ini.

Jika hipotesa inikeliru, harusnya banyakanak-anak bangsa kita yang kini terselamatkan kerena berfikir, bertindak dan berperilaku sebagai Pramuka sejati....


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun