Mohon tunggu...
La Ode Abdul Ghaniyu Siadi
La Ode Abdul Ghaniyu Siadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Adalah Jendral Gero. Suka sibuk Sendiri dengan Imajinasinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamar Kosong Berpenghuni....

9 Juli 2014   04:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1404830734826634563

Ini tentang kamar kosong yang telah menjadi gudang...!! kamar kedua dari belakang di antara 11 kamar yang berjejer saling berhadapan.....! konon kamar ini adalah bekas sumur tua dimana seorang anak pernah meninggal di sumur itu.....!! cukup gelap dengan penerangan yang minim....!! kamar kosong itu sudah di jadikan tempat mereka "Tikus" bahkan mereka menganggap itu adalah istana mereka dengan segala barang barang manusia yang berhamburan tak beraturan.....!!


ada yang aneh ketika malam itu... ketika listrik padam... saat semua penghuni kamar keluar dari kamarnya untuk dapat melihat bintang bintang...!! keanehat terjadi ketika salah satu penghuni kamar masuk menuju samping istana para tikus2 itu..... suara seorang anak terdengar di telinganya....!! huuwww huwww huwww,,, yah.. itu tangisan... tangisan seorang anak... awalnya dia menganggap itu adalah suara tangisan tetangga, dan menganggap itu biasa saja.... namun ketika keluar dan kembali berkumpul bersama teman2nya diluar, dia berpikir ada yang aneh..... suara tangisan tadi dari mana..?? melihat 1 rumah yang terbagi 11 kamar itu, ternyata berada di tengah2 di antara tanah kosong,,,,,!!


anak itupun menceritakan kepada teman temannya tentang apa yang telah ia dengarkan.... Tak percaya dengan cerita itu, teman anak itupun kembali masuk kedalam rumah menuju kamar kosong itu... tapi.......!!!! tuuuuu psttt.. psttt......... hanya suara tikus yang terdengar..!! anak itupun di anggap telah berbohong kepada penghuni kamar lain....!! namun ketika anak itu kembali kedalam untuk memasitkan apakah yang ia dengar tadi hanyalah ilusi belaka..... hhuuuuww huwwww hwuu... suara tangisan kembali iya dengar..... sejenak ia berhenti dan mencoba mendengarkan dengan baik....... huuwww huuwww huwwwwuu..... semakin terdengar jelas ditelinganya, bulu kuduknyapun berdiri ,,,,!! sepertinya sudah jelas suara tangisan itu hanya dia yang mendenarnya....!!

bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun