Mohon tunggu...
La Ode Abdul Ghaniyu Siadi
La Ode Abdul Ghaniyu Siadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Adalah Jendral Gero. Suka sibuk Sendiri dengan Imajinasinya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bentrok Pasca Isu Kenaikan BBM Anak-anak Menjadi Korban

8 November 2014   22:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tak Ada Reaksi Jika Tak Ada Rangsangan" =================================

Setiap tindakan selalu menimbulkan efek, setiap kebijakan pasti menimbulkan pro dan kontra. Pasca merebaknya isu kenaikan BBM yang akan di umumkan oleh presiden Jokowi juga menghasilkan efek yang memang menimbuklan kontra di benak para mahasiswa di makassar..!! inilah yang menimbulkan reaksi yang sering atau bahkan sudah membudaya di benak para mahasiswa di makassar hingga kegiatan Aksi Demo pun menjadi Budaya pada mahasiswa di Makassar saat ini.! karena pada dasarnya mahasiswa sebagai kaum intelek membaktikan diri mereka untuk berpikir demi kepentingan umum, hal inilah yang mendasari setiap aksi yang ada di makassar...!! Artinya, para mahasiswa berdemo bukan untuk diri mereka melainkan untuk masyarakat dan bangsa ini..!!

Kemacetanpun terjadi disepanjang jalan Alaudin ketika mahasiswa UNISMUH turun kejalan dalam menggelar aksinya pada 7 November 2014, melihat fenomena sosial seperti ini di makassar dianggap sudah biasa oleh setiap orang bahkan sayapun menganggap ini sudah biasa dan menjadi sebuah habitus yang ada di pikiran masyarakat makassar..! Namun yang memebuat prihatin adalah ketika masyarakat disekitar terjadinya aksi tersebut juga ikut terlibat, dimana mereka malah melawan para pendemo,,,!! dan lebih prihatinnya masyarakat yang melawan pendemo ini bukan dari kalangan orang dewasa melainkan dari kalangan anak-anak yang masih berumur antara 11-16tahun, karena saat itu tak nampak orang dewasa ikut andil dalam konflik itu. selama 3 jam saya berada di lokasi kejadian tepatnya di JL,Talasalapang  melihat kondisi yang cukup memprihatinkan ini. Tak ada tindakan untuk melerai konflik yang di ambil oleh pihak aparat keamanan yang berjaga dilokasi sebagaimana pengamatan saya, tepi malah para petugas aparat keamanan dan berseragam itu mengatakan kepada anak-anak itu "maju-maju ikut temanmu". hingga malah membuat serangan dari anak-anak inipun semakin menguat dengan adanya kata-kata yang dilontarkan aparat keamanan itu kepada mereka...!! Ini sebuah tindakan yang salah yang diambil oleh aparat keamanan, bukannya malah melerai tapi malah memprofokatori anak-anak itu...!! yang tadinya anak-anak itu melempar dengan menggunakan batu kemuadian nampak beberapa anak malah menggunakan busur yang mereka rakit dari Paku dan besi..!! kenapa bukan anak-anak ini yang diamankan oleh aparat keamanan? kenapa malah membiarkan mereka? ini merupakan sebuah konstruksi sosial yang menurutku sangat salah. Mengapa tidak...!! Perlu ditekankan bahwa anak-anak adalah cikal bakal atau agen perubahan yang lebih baik untuk bangsa ini, namun jika hal seperti ini terus terjadi dan menjadi sebuah kebiasaan atau habitus terhadap anak-anak ini,, maka kejadian atau Aksi seperti inipun tak akan pernah habis dan berlangsung sepanjang masa di masaya yang akan datang, atau bahkan menjadi tindakan yang lebih buruk kedepannya karena mereka telah dibiasakan sejak dini untuk melakukan hal-hal yang semestinya, memang tidak harus mereka lakukan..!! Titik pemikiran saya bertumpu pada para aparat dan anak-anak itu, dan saya menyarankan janganlah merangsang mereka untuk melakukan hal seperti itu karena dapat menimbulkan reaksi dari pihak yang memang harus diamankan "mahasiswa" itu...! mengapa tidak,,!! ketika para aparat berseragam itu meninggalkan lokasi dan sementara terus berlangsung bentrok antara anak anak dan mahasiswa yang hanya dipisahkan oleh pagar besi. Okmun aparat yang tidak berseragampun datang kelokasi tersebut dan menghentikan anak-anak yang sedang menyerang para mahasiswa, 15menit mereka berada dilokasi dan anak-anak itu tak lagi menyerang hingga menimbulkan kejadian serupa terhadap para mahasiswa "tak ada serangan balik". Nah, ini artinya Tak ada Reaksi jika tak ada Rangsangan,,, Tak ada perlawanan dari "mahasiswa" jika tak ada serangan "masyarakat/anak-anak"...!! Makassar, 7 November 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun