Mohon tunggu...
Rothua Octoyubelt Tambunan
Rothua Octoyubelt Tambunan Mohon Tunggu... -

Haii.. Banyak ide dikepala yang sayang kalau tidak di tulis dan hilang begitu saja. Makanya ayo menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kuota BBM Hampir Habis dan Solusinya

28 November 2012   13:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:32 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Premium mulai sulit di temui dibeberapa daerah, ini terjadi karena pemerintah melalui pertamina memperketat distribusi BBM bersubsidi dengan mengendalikan penyaluran. Alasanya adalah kuota BMM bersubsidi hingga akhir tahun ini terus menipis. Dengan jatah subsidi 27,7 juta Kilo Liter untuk premiun ternyata yang sudah terpakai sebanyak 25,2 juta Kilo Liter hingga 24 november 2012 lalu.  Padahal waktu masih menyisakan 1 bulan lagi sebelum tahun ini berakhir. Pemerintah saat ini menghadapi situasi yang serba sulit jika kuota tidak di tambah maka tidak terbayang kekacauan yang akan terjadi pada masyarakat diseluruh indonesia sementara jika di tambah maka dipastikan akan terjadi pembengkakan subsidi BBM setidaknya 6 trilium rupiah.

Pemberian BBM bersubsidi oleh pemerintah sebenarnya adalah untuk rakyat yang kurang mampu agar derajat hidupnya meningkat. Tetapi saat ini penggunaan BBM bersubsidi dinilai oleh banyak pengamat tidak tepat sasaran mencapai 70%. Memang saat ini belum ada aturan yang mengikat yang dapat digunakan untuk melarang orang mampu menggunakan BBM bersubsidi. Yang ada selama ini hanyaalah harapan dan himbauan dari pemerintah agar masyarakat mampu tidak menggunakan BBM bersubsidi tersebut. Perbedaan harga yang sangat jauh antara BBM bersubsidi dengan BBM non subsidi membuat masyarakat mampu enggan menggunakan menggunakannya. Untuk itu perlu adanya ketegasan dari pemerintah untuk membuat aturan yang mengikat dan sangsi yang jelas kepada pengguna BBM bersubsidi yang tidak layak, agar penggunaan BBM bersubsidi tersebut dapat tepat sasaran.

Dalam menyusun kuota kebutuhan BBM tidak di perhitungan dengan cermat oleh pemerintah. karena pertumbuhan kendaraan tiap tahun sangat cepat. tentunya pengendalian pertumbuhan kendaraan yang sangat besar juga harus menjadi perhatian. Pemberian kredit murah kepada masrakat juga menjadi pemicu yang sangat besar terhadap pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia. Inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah karena kalau pertumbuhan dan pertambahan kendaraan dimasyarakat ditekan otomatis penggunaan BBM bersubsidi pun dapat ditekan. Distribusi tertutup juga bisa menjadi solusi. seperti dengan menggunakan Vaucher untuk mobil-mobil yang boleh menggunakan BBM bersubsidi. agar penggunaan BBM ini bisa semakin tepat sasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun