Mohon tunggu...
Octivia Safhira Wati
Octivia Safhira Wati Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penyebab Sawah Kian Langka di Kecamatan Tajur Halang, Bogor

5 Maret 2019   13:56 Diperbarui: 5 Maret 2019   14:41 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BOGOR, TAJUR HALANG -- Sabtu, (23/02/2019) Wilayah Kecamatan Tajur Halang kurang lebih sudah 39 tahun mengalami kelangkaan lahan sawah untuk bercocok tanam, kelangkaan ini berawal dari pembangunan besar-besaran komplek perumahan Inkopad di daerah Kampung Utan Kalisuren. "Pada tahun 1980 an dibangun komplek perumahan besar-besaran oleh Inkopad, sawah semakin langka karna pembebasan lahan tersebut. Sebelumnya memang tidak terlalu banyak sawah hanya lahan kosong, karena di sini juga jarang masyarakat yang bekerja sebagai petani", tutur Jajang Ketua RT Enjum 04 RW 02 yang ditemui di rumahnya pada Sabtu, 23 Februari 2019.

Masyarakat Kecamatan Tajur Halang 80% bekerja sebagai pembudidaya tanaman hias. Hal ini juga dikarenakan minimnya lahan untuk bercocok tanam. Masyarakat mulai membudidayakan tanaman hias sekitar tahun 1980. "Saya lahir di sini dan dari remaja sudah menjadi pembudidaya tanaman hias", tambah Jajang.

dokpri
dokpri
Tanah yang subur memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk membudidayakan tanaman hias. Meskipun di Kecamatan Tajur Halang memiliki tanah yang subur, namun tanah tersebut tidak cocok untuk bercocok tanam seperti padi. Oleh karena itu, sawah kian langka di Tajur Halang. "Tanah di Tajur Halang itu subur, namun tidak cocok untuk ditanami padi. Hasil gabahnya jadi tidak bagus", tutur Jajang Ketua RT Enjum Desa Citayam.

Ketua RT Enjum Desa Citayam juga menambahkan, bahwa masyarakat akan rugi besar jika bertanam padi di daerah Tajur Halang. Tanahnya jauh lebih cocok untuk tanaman hias daripada padi.

Kecamatan Tajur Halang memiliki tujuh desa: Desa Citayam; Desa Sasak Panjang; Desa Sukmajaya; Desa Tonjong; Desa Kalisuren; Desa Nanggerang; dan Desa Tajur Halang. Masyarakat yang bekerja sebagai pembudidaya tanaman hias terbanyak terletak di Desa Citayam. Terdapat 220 kepala keluarga dalam RT 04 RW 02 sekitar 80% yang bekerja sebagai pembudidaya tanaman hias.

Sedangkan sebagian kecil dari 20% masyarakat Tajur Halang berprofesi sebagai petani. Salah satunya Marsi'in petani sayuran dan tanaman singkong yang tinggal di Kampung Ladang Panjang, Tajur Halang. "Petani di sini bisa dihitung. Lahannya juga bukan sawah, tapi mereka bercocok tanam di lahan kosong samping rumah. Hasilnya juga akan dijual di pasar langsung. Sayurannya kebanyakan bayam, kangkung, kacang panjang, dan singkong", tuturnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun