Mohon tunggu...
Octavino Arya Prapanca
Octavino Arya Prapanca Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

"Think before you did something"

Selanjutnya

Tutup

Book

Analisis Kelebihan dan Kekurangan Novel "Si Putih" Karya Tere Liye

15 Desember 2022   13:10 Diperbarui: 15 Desember 2022   13:25 5617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Penulis : Octavino Arya Prapanca

Dalam sebuah novel pasti tidaklah selalu sempurna, bahkan setelah dibuat oleh penulis andal dan terkenal, seperti Tere Liye. Beliau adalah sosok penulis terkenal yang karyanya sudah segudang. Semua orang, apalagi penikmat novel pastilah mengenal dirinya serta buku-buku ciptaannya. Meskipun begitu, manusia tidak ada yang sempurna, sebuah karya pastilah tidak sempurna. 

Karena ketidaksempurnaan inilah dibutuhkan kritik yang membangun agar kedepannya karya sastra termasuk salah satunya adalah novel yang kita buat dapat menjadi lebih baik, setidaknya hanya memiliki sedikit kekurangan. Berbicara tentang kritik sebuah sastra, pada kesempatan kali ini penulis akan mengkritik sebuah novel karya Tere Liye yang berjudul Si Putih.

Sinopsis Novel:

Novel ini merupakan seri ke-10 dari serial bumi yang menceritakan tentang kisah petualangan Raib, Seli, dan Ali di dunia paralel. Novel ini menceritakan tentang kisah masa lalu atau origin story dari Si putih yang merupakan kucing kesayangan Raib sebelum dia diletakkan di depan rumah Raib sebagai hadiah ulang tahun. Si putih ini rupanya adalah seekor kucing kuno yang hidup pada ribuan tahun yang lalu di klan Polaris. Di klan Polaris lah cerita ini bermula, saat si Putih bertemu dengan N-ou. N-ou adalah seorang anak kecil yang terpisah dari kedua orang tuanya akibat pandemi di Klan Polaris.

Klan Polaris adalah sebuah klan unik di Konstelasi Ursa. Novel ini juga bercerita tentang pertualangan N-ou, si putih dan pak tua. Mereka menjelajah ke arah bagian timur dari klan Polaris. Pak tua adalah seorang lelaki tua yang kehilangan rumahnya di tengah padang rumput akibat terserunduk oleh kawanan banteng yang melintas. 

Pada novel ini, Tere Liye menggambarkan eratnya ikatan persahabatan antar manusia dan hewan-hewan, serta mengajarkan kita bahwa kita harus saling berbuat baik ke sesama makhluk. 

Kelebihan Novel:

1.Cover novel yang memberikan spoiler cerita

Jika dilihat dengan seksama, cover novel ini mengilustrasikan seekor naga dan kucing, yang dalam kata lain, cover tersebut memvisualisasikan petualangan di dalam novel tersebut. 

2.Munculnya tokoh dan cerita baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun