Pelaksanaan penyuluhan kesehatan sebagai strategi pencegahan demam bersarah dengue di Desa Tanjungkarang sangat penting mengingat tingginya risiko penularan penyakit ini
. Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, menjadi masalah kesehatan yang serius, terutama dengan kondisi geografis yang mendukung, seperti curah hujan tinggi dan lingkungan yang tidak bersih.Â
Dalam upaya untuk menanggulangi masalah ini, penyuluhan kesehatan dapat dilakukan melalui beberapa metode, seperti mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk memberikan informasi terkait gejala, penyebab, dan cara pencegahan DBD.Â
Penggunaan alat bantu seperti pamflet dapat meningkatkan efektivitas penyuluhan. Untuk mendukung program ini, pemerintah desa perlu mengintegrasikan penyuluhan kesehatan dalam kebijakan desa, mengalokasikan anggaran khusus, dan bekerja sama dengan Puskesmas serta organisasi kesehatan.
 Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan DBD meningkat dan angka kasus penyakit ini dapat berkurang secara signifikan, demi kesehatan masyarakat di Desa Tanjungkarang.
Mahasiswa UNNES berperan penting sebagai agen advokasi yang dapat mempengaruhi kebijakan dan tindakan dari berbagai stakeholders melalui pendekatan yang sistematis, salah satunya adalah dengan menggunakan policy brief terkait penyuluhan kesehatan. Policy brief merupakan dokumen ringkas yang berisi analisis isu terkini, data pendukung, serta rekomendasi kebijakan yang jelas dan berbasis bukti.
 Dengan menggunakan pendekatan ini, mahasiswa UNNES dapat menyusun informasi yang relevan tentang DBD, termasuk faktor penyebab, dampak kesehatan, serta strategi pencegahan yang efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H