Mohon tunggu...
Octaviani MunggiUtami
Octaviani MunggiUtami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Advokasi Kesehatan, Mahasiswa Unnes Mendorong Peningkatan Kebijakan Kesehatan dalam Pencegahan DBD di Kudus melalui Media Policy Brief

1 November 2024   06:15 Diperbarui: 1 November 2024   06:23 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Advokasi kepada Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus terkait Pencegahan DBD/dokpri

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Setiap tahun, terdapat banyak kasus DBD tercatat di berbagai daerah dengan angka kematian yang signifikan, khususnya di Kabupaten Kudus.

 Salah satu cara efektif dalam mengurangi penyebaran nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, vektor utama DBD, yaitu dengan menggunakan lethal ovitrap. Alat sederhana ini bekerja dengan cata menarik nyamuk untuk bertelur di tempat tertentu, lalu membasmi larva atau telur sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang lethal ovitrap, mahasiswa UNNES melakukan kampanye edukasi yang inovatif melalui platform Instagram. Dengan menggunakan video pendek yang kreatif dan mudah dipahami, mahasiswa UNNES memberikan informasi terkait cara membuat dan menggunakan lethal ovitrap sebagai upaya pencegahan DBD yang praktis dan efektif.

Melalui policy brief yang disusun dengan data dan bukti yang kuat, mahasiswa UNNES mengajukan advokasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus agar turut mendukung dan mempromosikan kampanye ini. 

Di dalam policy brief, mahasiswa UNNES menjelaskan mengenai efektivitas lethal ovitrap dalam menekan jumlah populasi nyamuk dan mengurangi risiko penularan DBD. Selain itu, mahasiswa UNNES juga dapat menyoroti keunggulan penggunaan media sosial, terutama Instagram, sebagai alat komunikasi yang mudah diakses oleh berbagai kalangan, terutama generasi muda yang aktif di platform tersebut. 

Dengan menyajikan informasi secara visual dan menarik, video edukasi di Instagram mampu menjangkau masyarakat secara luas dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya langkah-langkah preventif dalam menghadapi wabah DBD.

Melalui advokasi ini, mahasiswa UNNES menunjukkan kepada dinas kesehatan bahwa penyebaran informasi yang efektif bukan hanya bergantung pada kampanye kesehatan konvensional, tetapi juga pada inovasi media yang lebih dekat dengan masyarakat. 

Dengan pengunggahan konten yang relevan dan praktis, seperti tata cara pembuatan lethal ovitrap, dinas kesehatan dapat membantu masyarakat memahami cara mencegah DBD secara mandiri. 

Dengan demikian, policy brief yang diusulkan mahasiswa UNNES ini tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan data, tetapi juga mengajak dinas kesehatan untuk berkolaborasi dalam mengedukasi masyarakat melalui pendekatan modern yang responsif terhadap kebutuhan informasi masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun