Menanamkan Pendidikan karakter pada anak salah satunya dapat dilakukan dengan mengenalkan permainan tradisional kepada anak, memang di zaman sekarang jarang kita jumpai anak-anak yang bermain permainan tradisional tersebut. Salah satu contoh permainan tradisional yang sekarang sudah tidak kita jumpai adalah bola bekel.
Bola bekel merupakan salah satu permainan tradisional yang digemari oleh anak-anak usia 8-13 tahun pada zamannya, permainan yang terbilang cukup mudah, permainan ini dipengaruhi oleh budaya belanda, karena kata bekel sebenarnya berasal dari Bahasa belanda yaitu "bikkelspel" yang artinya membanting tulang. Akan tetapi permainan bola bekel ini dimainkan bukan dengan membanting tulang melainkan membanting bola karet dan biji bekel yang terbuat dari logam ringan atau biasa disebut dengan kecik.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh 2 orang lebih, bisa dimainkan diruang terbuka maupun tertutup, cara bermainnya adalah pemain melakukan hompipa untuk menentukan siapa yang akan bermain lebih dulu, pemain melemparkan lalu memnatulkan bola bekel sambal menebar biji bekel, lalu pada ronde pertama pemain mengambil biji bekel satu persatu, dua-dua, tiga,tiga, dan seterusnya  sambil melambungkan bola bekel terlebih dahulu dalam satu pantulan bola, bola bekel hanya boleh menyentuh permukaan lantai satu kali jika lebih dari satu kali pemain dianggap kalah dan dilanjutkan oleh pemain selanjutnya, jika pemain berhasil mengambil semua biji bekel pemain langsung bisa melakukan permainan di ronde kedua yaitu dengan membolak-balikan biji bekel di ronde ini terdapat 3 tingkat, yang pertama nangkrak ditingkat ini pemain harus membalik semua biji bekel dengan satu persatu pada bagian yang bergerigi, lalu mengambilnya juga harus satu persatu, dua dua dan seterusnya, tingkatan kedua adalah nangkub sama seperti tingkatan pertama tetapi di tingkat ini biji bekel dibalik pada bagian belakang dari tingkat pertama, ditingkat terkahir ini atau biasa disebut naspel pemain harus membolak balikan biji bekel seperti pada ronde kedua tetapi biji bekel tidak diambil lalu biji bekel disusun membentuk barisan, kemudian biji bekel diambil Kembali dan disebarkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H