Tahun yang tambun kian terkelupas menuju pada ujungnya
hari lepas hari meranggas tanpa suara.
Diam-diam meluruh…
rubuh menjadi kenangan yang dimangsa jaman.
Sementara tahun-tahunku melayang tanpa kentara dan tengah berlalu menuju silam,
aku tetap menyimpanmu dalam hatiku.
Bayanganmu tak surut dalam retakan waktu,
menggenangi benak bak danau tenang yang menolak mengering
meski kemarau tengah turun melanda kita.
Di sepanjang malam-malam beraroma dedaunan kering
kau mengawasi dalam sunyi tatkala aku terkapar dirasuk kantuk dan mimpi.
Aku tahu…
sorot matamu tak kunjung suram walau lama tak kutatap.
Tahun semakin menipis
namun engkau tetap cemerlang dalam ingatan,
tak berdebu sekali pun lama tak terjamah…
Jakarta 12 November 2014
Octaviana Dina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H