Anjloknya harga minyak mentah di pasaran dunia sepertinya mulai membuat negara-negara besar penghasil minyak mentah mulai kelimpungan. Bagaimana tidak, harga minyak mentah yang pernah berjaya diatas USD.100 / barrel, saat ini sedang berjuang untuk bertahan di harga USD.50 / barrel. Malahan di awal 2016 sempat menyentuh dikisaran USD.25 – USD.35 / barrel.
Dampak ekonominya  sudah pasti amat terasa bagi negara-negara penghasil minyak mentah, khususnya negara di timur tengah karena minyak mentah merupakan andalan utama sebagai pemasukan devisa, tidak terkecuali dengan negara Arab Saudi.
Berkurangnya pemasukan kas negara membuat negara Arab Saudi memutar otak mencari jalan untuk menambal kekurangannya. Beberapa diantaranya dengan mengurangi subsidi dibeberapa sektor  yang selama ini dinikmati oleh warganya. Bahkan dengar-dengar untuk penerimaan gaji maupun tunjangan dibeberapa lembaga pemerintah juga sudah mengalami pemotongan.
Kembali ke soal biaya visa yang telah ditetapkan awal Oktober 2016 ini, entah dari mana datangnya itu angka, dari yang tadinya berkisar Rp.500.000’an bisa melompat sampai Rp.6,9 juta itupun hanya untuk single entry loh. Mahal ? ... tenang aja, itu harga visa untuk umum, sedangkan untuk calon haji maupun ibadah umroh yang baru pertama kali masih tetap dibebaskan dari biaya visa alias gratis, kecuali untuk kunjungan kedua dan seterusnya baru dikenakan sesuai harga visa yang berlaku.
Daftar harga visa untuk masuk ke negara Arab Saudi :
Visa umum       : Rp.6,9 juta     (single entry)
Visa umroh / haji  : Free untuk pertama kali
Visa 6 bulan       : Rp.10 juta     (multiple entry)
Visa 12 bulan      : Rp.17,4 juta    (multiple entry)
Visa 24 bulan      : Rp.27,9 juta    (multiple entry)        Â
Harga diatas hanya baru untuk visa masuk, untuk keluar dari Arab Saudi’pun akan dikenakan biaya exit/re-entry visa dengan varian tarif Rp.699 ribu – Rp.1,7 juta