Mohon tunggu...
Febrina Octavia
Febrina Octavia Mohon Tunggu... Bidan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pariban dari Jauh

7 Maret 2018   18:39 Diperbarui: 7 Maret 2018   18:50 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Haii pariban. Apa kabarmu? Lama tak bertemu. Masih kah kau seperti yang dulu dengan sikap dinginmu? Masih kah kau tidak memiliki rasa terhadapku? Apa yang ada difikiranmu?

Sudah lama aku memendam rasa ini, sudah lama aku memberikan kode-kode keras padamu, tapi kau tidak pernah bisa memahami.

Kau sibuk mengejar wanita yang tidak ingin berhubungan serius denganmu, kau habiskan pulsa dan kuota internet untuk menghubungi wanitamu yang tidak jelas itu. Tidak kah kau melihatku disini? Aku benar-benar sayang padamu, bukan karena fisik atau pun hartamu.

Kau sudah begitu dewasa. Harusnya kau paham, apa yang baik dan apa yang tidak baik bagimu. Aku disini menunggumu, berharap kau datang menjemput.

Setiap malam, didalam doaku aku selalu menyebut namamu. Akankah Tuhan memberikanmu padaku? Belum pantas kah aku bagimu? Apa kekuranganku, coba beritahu aku agar aku bisa memperbaikinya.

Rindu ini semakin menjadi, rindu ingin menjadi milikmu, rindu ingin berkeluarga denganmu, harus berapa lama lagi aku menunggumu? Atau kau memang tidak punya rasa sedikitpun terhadapku? Kalo jawabannya ternyata kamu tidak memiliki rasa kepadaku, alangkah sedihnya hatiku. Sedih karena sudah membiarkan rasa sayangku tertanam kepadamu.

Ahh, betapa bodohnya aku yang tidak berani mengungkapkan perasaanku padamu secara langsung. Aku tidak tahu harus memulainya darimana, aku takut dengan penolakan. Tapi, haruskah aku mengungkapkannya? Akankah kau menerima perasaanku? Aku tidak tahu. Yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah berdoa kepada yang Maha Kuasa, agar kelak kita bisa dipersatukan dalam satu ikatan yang abadi selamanya.

I Love you pariban. .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun