Mohon tunggu...
Octafytf
Octafytf Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi

Ordinary Psychology Student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Psikoedukasi Self Acceptance dan Art Therapy bagi Penyintas NAPZA di Jambi

15 Juni 2024   16:50 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 21 dan 22 Mei 2024, Komunitas Yourething's bekerja sama dengan IPWL Yayasan Sahabat Jambi dalam mengadakan seminar bertajuk "Self-acceptance" yang disertai dengan sesi art therapy. Kegiatan ini dirancang khusus untuk mendukung para penyintas NAPZA dalam fase pasca rehabilitasi. Program intervensi ini bertema Steps to Rise: Strengthening Self-acceptance in the Journey of NAPZA Recovery dengan agenda seminar psikoedukasi "Self-acceptance" di hari pertama dan sesi art therapy berupa melukis tas kanvas di hari kedua untuk membantu mereka menemukan jati diri dan mengatasi tantangan emosional melalui medium seni.

Selama proses asesmen dan intervensi, pihak IPWL Yayasan Sahabat Jambi menyambut hangat tim dari Komunitas Yourething's. Kerja sama yang erat antara kedua belah pihak memastikan bahwa kegiatan berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan. IPWL Yayasan Sahabat Jambi memfasilitasi kebutuhan logistik dan memberikan dukungan penuh kepada komunitas ini, menciptakan suasana yang kondusif bagi para peserta.

Komunitas Yourething's dibentuk pada tahun 2023 sebagai bagian dari mata kuliah Kesehatan Mental Komunitas di Jurusan Psikologi Universitas Jambi. Dosen pengampu mata kuliah tersebut yaitu Bapak Agung Iranda, S.Psi., M.A. dan Bapak Rion Nofrianda, M.Psi., Psikolog mendukung penuh pembentukan komunitas ini. Fokus utama dari Komunitas Yourething’s adalah pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program kesehatan mental.

Sebelum kegiatan di IPWL Yayasan Sahabat Jambi, komunitas ini telah menyelenggarakan acara di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi. Dengan topik "Keterbukaan Diri (Self-Disclosure) pada Lansia", mereka berhasil memberikan dampak positif bagi para penghuni panti sosial, yang merupakan lansia. Pengalaman ini memperkaya kompetensi Komunitas Yourething's dalam mengelola kegiatan yang berdampak bagi berbagai lapisan masyarakat.

Kenapa Self Accceptance (Penerimaan Diri) itu Penting bagi Para Penyintas kecanduan NAPZA?

doc/octafytf
doc/octafytf
Penerimaan diri adalah aspek kritis dalam proses pemulihan dari kecanduan NAPZA. Self-acceptance menjadi kunci penting dalam proses rehabilitasi dan pemulihan agar dapat kembali ke masyarakat dengan percaya diri dan memiliki harapan yang positif. Self-acceptance dapat membantu individu merasa lebih puas dengan dirinya sendiri dan memperoleh kebahagiaan dalam hidup. Dalam hal ini, para penyintas kecanduan NAPZA yang memiliki masalah dengan dirinya sendiri, seringkali merasa rendah diri dan kurang percaya diri, sehingga self-acceptance menjadi sangat penting dalam membantu mereka membangun kembali kepercayaan diri dan kehidupan yang positif. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Luthans (2012), self-acceptance dapat membantu individu mengembangkan kepercayaan diri yang kuat dan lebih tahan terhadap stres.       

Tanpa penerimaan diri, seseorang sulit untuk mencapai kedamaian batin dan kestabilan emosional. Seminar psikoedukasi ini membawakan materi yang berfokus pada “Apa itu Self-acceptance?” Kegiatan penyampaian materi ini dilakukan dengan tujuan agar penyintas lebih mengenal dirinya sendiri dan mampu memahami apa itu self-acceptance dan bagaimana self-acceptance ini dapat membantu mereka ketika kembali ke masyarakat/pasca rehab.

Art therapy sebagai Media Pengekspresian Emosi

doc/octafytf
doc/octafytf

Pada hari kedua, kegiatan berlanjut dengan sesi art therapy yang melibatkan kegiatan melukis tas kanvas. Art therapy adalah metode yang efektif untuk membantu individu mengekspresikan emosi mereka melalui seni. Melalui kegiatan melukis, para penyintas dapat mengalirkan perasaan dan pikiran mereka ke dalam karya seni yang unik. Ini tidak hanya memberikan outlet kreatif, tetapi juga membantu dalam proses penyembuhan emosional.

Art therapy: Grow Skill and Creativity merupakan kegiatan dimana para peserta akan dipersilakan untuk melukis sesuai keinginan peserta pada media yang telah diberikan oleh para fasilitator. Hal ini dilakukan agar para peserta dapat meluapkan emosi mereka melalui media gambar dan lukisan. Kemudian fasilitator juga memberikan kesempatan pada penyintas yang bersedia untuk menjelaskan makna dari karyanya di depan para penyintas lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun