Hampir setengah dari badan jalan diisi dengan lapak-lapak pedagang kaki lima. Bahkan bisa lebih dari itu. Hal yang pasti terjadi ketika melewati jalan di daerah Jatinegara, dimulai dari pertokoan, melewati Stasiun Jatinegara, hingga lepas dari traffic light pada sore hingga malam, adalah kemacetan.
Satu waktu, di jam-jam macet, jalan tersebut sangat lenggang. Tidak ada lagi lapak-lapak yang digelar. Hanya tumpukan-tumpukan kayu yang tersusun dipinggiran jalan. Nampaknya baru saja ada penertiban. Karena terlihat disana ada mobil trantib parkir disana.
Kenyaman melewati jalan yang lenggang hanya bertahan satu hari saja. Hari berikutnya, jalan kembali seperti sebelumnya. Hari selanjutnya, jalan tidak dijejali lapak-lapak kembali. Uuhhh..... Sebentar lenggang, sebentar macet. Saya jadi berpikir, ini sebenarnya apa sih maunya aparat. Atau sebegitu bandelnya kah para pedagang kaki lima yang sudah ditertibkan kembali lagi mengisi badan jalan.
Kalu ditanya siapa yang salah, sudah pasti pedagang kaki lima tersebut salah, karena telah mengambil hak para pengendara. Kalau dari sisi aparat, nah ini dia yang saya belum tahu secara pasti. Apa karena mereka tidak tegas, atau karena memang ada udang di balik batu. Wallahu'alam.
Silahkan dicerna sendiri :)
Salam Bahagia,
Octa Dwinanda
http://octadwinanda.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H