Innalilahi Wa Ina Illaihi Rojiun..... Jum'at 06 Mei 2011 pukul 05.00 WIB, saat umat tengah sholat subuh dan sebagian lainnya masih tidur tiba-tiba Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Sumatera Barat diterjang hujan deras yang disertai angin badai, hal ini sontak membuat warga Alahan Panjang cemas. Betapa tidak, angin badai dan hujan deras yang melanda terjadi selama kurang lebih 20 menit dan akhirnya kejadian tersebut menimbulkan musibah bagi masyarakat Alahan Panjang dan sekitarnya. Kayu Aro besar , tonggak tuo (tua-red) Nagari Alahan Panjang yang berada di depan Surau Ummy bekas rumah orangtua Bapak. H. Gamawan Fauzi, SH.MM (Mendagri-red) tumbang menghantam rumah penduduk yang ada didekatnya. Keluarga Karulih dan Las hancur tertimpa Kayo Aro yang telah berumur ratusan tahun tersebut. Pekik tangis tak tertahankan karena akibat kejadian tersebut jatuh korban satu orang anak laki-lakin meninggal dunia yang bernama ET akibat tertimpa kayu tersebut dan beberapa lainnya luka-luka. Situasi subuh itu menimbulkan kepanikan bagi warga serta tokoh masyarakat Alahan Panjang yang segera berbondong-bondong ketempat kejadian. Upaya pertolongan segera dilakukan oleh pihak masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat lainnya yang bekerjasama dengan Pemerintah Nagari dan Polsek Lembah Gumanti. Dari Wali Nagari Alahan Panjang yang langsung dengan Ninik Mamak Nagari Alahan Panjang Hadinursalam Datuak M. Sati ,Datuak Bijo dan lain-lain diperoleh informasi bahwa musibah angin badai yang menimpa Nagari Alahan Panjang ternyata mengakibatkan terjadinya kerusakan disejumlah titik antara lain di Jorong Taratak Galundi, Jorong Alahan Panjang, Jorong Taluak Dalam dan SMP Negeri 1 Lembah Gumanti pun turut mengalami kerusakan 2 (dua) ruang belajar siswa. Kepala SMP Negeri 1 Lembah Gumanti, Hadinursalam, S.Pd langsung memindahkan siswa dari ruang belajar yang rusak ke ruang lain yang masih aman. Hingga berita ini diterbitkan, investigasi lapangan masih dilanjutkan oleh pihak berwenang untuk pendataan jumlah kerusakan dan korban yang timbul akibat terjadinya bencana tersebut. "Yaa Allah... ampunilah kami, apakah ini peringatanMu atas kelalaian dan dosa kami"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI