Wonogiri, 5 Februari 2023 - Tim KKN Universitas Diponegoro tahun 2023 yang berlokasikan di Desa Pracimantoro mendapat tanggapan positif dari warga. Hal ini bertepatan dengan adanya permasalahan sampah di Dusun Ngulu Lor, yang menjadi fokus sasaran program kerja KKN.Â
Permasalahan lingkungan di Dusun Ngulu Lor dapat dikatakan cukup kompleks, karena di dusun tersebut masih minim terkait penanganan dan pengelolaan sampah. Kondisi ini juga diperparah dengan fasilitas pembuangan sampah yang sulit dijangkau masyarakat dan kurang memadai, sehingga masyarakat masih dengan kebiasaannya yaitu bakar sampah plastik. Padahal, pembakaran sampah plastik dapat menimbulkan asap berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia.Â
Hal ini yang mendasari mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro tahun 2022/2023 mengadakan program dengan Dusun Ngulu Lor untuk mengatasi permasalahan lingkungan khususnya sampah dengan mendirikan sistem Bank Sampah yang dinamakan GPLS atau Gerakan Peduli Lingkungan dan Sosial.Â
`"Ide bank sampah ini merupakan program yang sangat bagus untuk dijalankan di Dusun Ngulu Lor. Harapannya semoga bisa menjadi bahan percontohan untuk dusun yang lainnya", tutur Pak Agung Indriasmoro H. selaku Kepala Desa Pracimantoro.Â
Adapun sistematika yang telah dirancang oleh Mahasiswa KKN dapat diusung dengan singkat menjadi 5P, yaitu:
Pemilahan : Warga Dusun Ngulu Lor melakukan pemilahan sampah secara mandiri di rumah masing masing. Hal tersebut telah disosialisasikan sebelumnya terkait jenis sampah yang dapat dikumpulkan seperti kertas, plastik, logam, kaleng, dan kaca.Â
Pengumpulan : Dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan sekali dengan lokasi pengumpulan di Balai Dusun Ngulu Lor. Untuk pengkondisiannya dibantu oleh perangkat dusun seperti Ketua RT, Ketua RW, dan Kepala Dusun.Â
Penimbangan : Â Kegiatan penimbangan dibantu oleh pengurus RT dengan fasilitas timbangan yang sudah disediakan oleh mahasiswa KKN.Â
Pencatatan : Pencatatan dilakukan dengan pengklasifikasian sampah bersama jumlah dan harga barang per kilo. Tim KKN memfasilitasi buku tabungan dan stempel untuk mendukung proses pencatatan bank sampah. Â
Penyaluran : Tujuan akhir dari dilaksanakannya program ini selain untuk mengatasi permasalahan sampah yaitu untuk kegiatan sosial. Misalnya, kegiatan pembangunan dusun, besuk orang sakit, pengadaan inventaris dusun, dll yang berhubungan dengan kepentingan seluruh masyarakat dusun.Â
"Dengan padatnya penduduk Dusun Ngulu Lor yang sebagian besar adalah pelaku industri rumahan, masalah sampah dapat menjadi bom waktu bagi masyarakat kami. Program Bank Sampah sangat membantu bagi kami untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, ditambah dengan adanya pembekalan mengenai pemilahan serta pengolahan sampah menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi kami. Manfaat lain yang dapat dirasakan bagi Dusun Ngulu Lor adalah kami dapat mengisi kas dusun dari hasil bank sampah tersebut. Kas tersebut nantinya dapat kami gunakan untuk keperluan sosial Dusun. Saya berharap dengan adanya program ini, warga dusun dapat lebih terbuka mengenai permadalahan sampah yang sudah menumpuk, serta saya berharap program bank sampah ini dapat terus dilakukan", tutur Pak Tatang Aditya Sundara selaku Kepala Dusun Ngulu Lor.Â
Diharapkan dengan adanya pemberdayaan masyarakat ini dapat membuat program yang sudah dibentuk terlaksana secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap kebersihan lingkungan. Sehingga lingkup dari bank sampah juga dapat diperluas ke seluruh Dusun di Desa Pracimantoro, Wonogiri demi terciptanya desa yang bersih, sehat dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H