KOMPASIANA.COM, MALANG - Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa atau yang disingkat PMM ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan adanya kegiatan ini, Mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi nyata kepada masyarakat dengan program program yang telah dirancang. PMM ini terjun di Dusun Dresel, Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Jawa Timur sebagai tempat terjun lapangan dalam kegiatan PMM oleh Gelombang 8 Kelompok 96 yang telah dimulai sejak tanggal 19/1/2024.
Kelompok 96 ini terdiri dari lima anggota yakni Ilham Nursyamsi Ardiansyah (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi), Mochamad Ocky Deo Firnanda (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi), Mochamad Imron Rosady (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi), Moh. Rifqi Fahmi (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi), dan M. Dwipandra (Mahasiswa Fakultas Pertanian-Peternakan, Program Studi Agribisnis) yang termasuk anak didik dari dosen pembimbing Indri Wahyuningsih, S.Kep Ns., M.Kep.
Kelompok 96 memilih daerah di Dusun Dresel, karena potensinya yang sangat besar untuk wadah promosi baik dari segi pariwisata dan pemberdayaan UMKM masyarakat.
1. Promosi Pariwisata
Kota Batu yang sudah menjadi ikon tersendiri khususnya di Jawa Timur mengenai julukan "Kota Pariwisata", ada yang tak kalah menarik dari sebagian sisi dari Kota Batu, hampir semua desa di Kota Batu terdapat sumber pariwisata yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat dalam hal perputaran ekonomi. Dusun Dresel yang terdapat di Desa Oro-Oro Ombo, menjadi tujuan promosi wisata yang didalamnya banyak sekali wisata Air Terjun atau yang biasa disebut Coban.
Salah satu Coban yang masih asri dan belum dibuka secara umum yakni Coban Kaca. Kelompok 96 hadir di Dusun Dresel mengenai wisata di Coban Kaca, yang dimana banyaknya kekurangan akses bagi para pengunjung wisatawan untuk yang hendak mengunjungi wisata Coban Kaca. Sama halnya penunjuk arah yang dimana poin penting bagi para pengunjung untuk bisa akses melewati jalur di tengah hutan khususnya yang hendak mengunjungi ke Coban Kaca.
Salah satu lagi yang menjadi poin penting bagi para pengunjung yakni identitas logo dari Coban Kaca itu sendiri. Dimana Coban Kaca satu akses jalur masuk menuju Coban Rais, tetapi mengenai perbedaan Coban Kaca dan Coban Rais terdapat dari segi pengelola, lalu jalur akses, dan Coban Rais lebih dulu hadir dibuka secara umum dengan kesiapan yang lebih baik daripada Coban Kaca.
2. Pemberdayaan UMKM Masyarakat
Selain dari segi pariwisata, kelompok 96 juga hadir untuk pemberdayaan UMKM masyarakat berupa promosi. Dusun Dresel yang terhitung setiap warganya terdapat hewan ternak berupa sapi maupun kambing, bisa dimanfaatkan untuk perputaran ekonomi dengan menghasilkan berupa produk susu maupun yogurt.
Hadirnya kelompok 96 ditengah-tengah warga Dusun Dresel yakni membantu dalam  edukasi pemberdayaan promosi penjualan di media sosial agar mereka tidak tergerus dengan ketatnya persaingan penjualan online daripada offline, lalu ikut membantu mempromosikan produk agar jangkauannya lebih luas, dan ikut membantu dalam pembuatan branding berupa desain produk.