Mohon tunggu...
Rosihan Anwar
Rosihan Anwar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BKIPM Mataram Lakukan Coaching Klinik Kesehatan dan Mutu Ikan

15 Mei 2017   14:29 Diperbarui: 15 Mei 2017   14:53 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana santai dan penuh kekeluargaan saat Kepala BKIPM Mataram dan Instansi terkait memberikan coaching clinic kepada masyarakat (dokumentasi pribadi)

Paradigma lama yang menunggu operan bola, sekarang sudah bergeser menjadi menjemput bola, paradigma dilayani bergeser menjadi melayani, itulah harmoni yang harus terbangun untuk mempercepat kemajuan pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih di sektor kelautan dan perikanan, dengan segala aspek permasalahannya tidak akan dapat mewujudkan kemajuan bila tidak ada kolaborasi yang seimbang antara pemerintah dan masyarakat.

Melalui bulan bakti karantina dan mutu hasil perikanan Balai KIPM Kelas II Mataram berusaha untuk lebih dekat dengan masyarakat, dengan para stakeholder karantina dan mutu hasil perikanan. Hubungan harmonis antara BKIPM Mataram dengan masyarakat dan stakeholder terus dibangun untuk mewujudkan ikan sehat bermutu, aman dikonsumsi dan terpercaya.

BKIPM Mataram sebagai UPT yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan, terus hadir melayani  di tengah-tengah masyarakat, mendengarkan aspirasi dan memberikan solusi terbaik untuk masyarakat. Salah satu bentuk kehadiran BKIPM Mataram di tengah-tengah masyarakat adalah dengan memberikan coaching clinci kesehatan dan mutu ikan kepada masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan kerapu di desa Telong Eong Lombok Timur pada hari kamis (27/04/2017).

Ikan kerapu merupakan jenis ikan yang mempunyai peluang di pasaran, selain karena ikan kerapu mempunyai harga yang tinggi, budidaya  ikan kerapu sangat menguntungkan dikarenakan ikan kerapu merupakan ikan yang dapat dibudidayakan secara masal dan mempunyai pertumbuhan yang cepat, namun serangan penyakit  menjadi momok bagi masyarakat pembudidaya, dikarenakan  tingginya nilai kerugian yang diderita.

Serangan penyakit pada budidaya ikan kerapu yang menimbulkan kerugian bagi pembudidaya ikan mendorong KKP melalui Balai KIPM Kelas II Mataram yang bekerjasama dengan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NTB, Balai Kesehatan Ikan dan Lingkungan Perikanan Budidaya, PPL Perikanan Kabupaten Lombok Timur, Asosiasi Kuda Laut, Asosiasi Mina Bahari, Asosiasi Askerindo dan Kepala Desa Paremas melakukan kegiatan Coaching Clinic Kesehatan dan Mutu Ikan.

pengambilan sampel ikan untuk uji laboratorium (dokumentasi pribadi)
pengambilan sampel ikan untuk uji laboratorium (dokumentasi pribadi)

Kepala BKIPM Mataram, Muhlin mengungkapkan bahwa “kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang hama penyakit ikan yang menyerang kerapu, ciri-ciri serangannya, serta diberikan pengetahuan bagaimana pencegahannya. Karena dalam prinsip budidaya ikan,  lebih baik mencegah daripada mengobati”.

Dalam kegiatan coaching clinic tersebut, Kepala BKIPM Mataram juga mensosialisasikan terkait dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.56 tahun 2016 tentang penangkapan lobster, kepiting dan rajungan, “Muhlin  menjelaskan bahwa aturan tersebut dibuat demi menjaga kelestarian sumberdaya agar tidak punah dan tetap bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan

Mulyanto selaku kepala BBL Lombok mengatakan “adanya kolaborasi seperti ini dapat meningkatkan pengetahuan para pembudidaya ikan tentang penyakit yang menyerang pada ikan kerapu, selanjutnya Mulyanto menambahkan bahwa “kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan”.

Masyarakat nelayan dan kelompok  pembudidaya ikan yang berada di daerah Telong elong sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dengan adanya kegiatan ini para pembudidaya ikan dapat mengetahui ciri-ciri serangan penyakit pada ikan kerapu serta cara penanganannya. Selain itu masyarakat juga mendapatkan pemahaman tentang perkarantinaan ikan dan mutu hasil perikanan, prosedur pengurusan dokumen karantina dan mutu, serta yang tidak kalah pentingnya adalah masyarakat bisa lebih dekat dengan para petugas yang ada di BKIPM Mataram, sehingga harmoni antara masyarakat dan pemerintah dapat berjalan baik demi mewujudkan cita-cita bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.

.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun