Mohon tunggu...
Panji Setiawan
Panji Setiawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka ngopi, menulis dan bercanda, hidup adalah kebahagiaan, cie cie. Menulis di neajurnal.online, dejurnalis.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Pepesan Kosong

30 Mei 2022   17:40 Diperbarui: 30 Mei 2022   17:41 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Pepesan Kosong

Mulai sekarang, mungkin kita akan lebih banyak berpuisi daripada berlogika. 

Dunia kita belakangan sudah kelewat tandus hanya berbicara wujud tapi tak pernah membahas hati.

Tapi sekarang, siapa peduli puisi? cuma pepesan kosong tak berguna, katanya. 

Di jaman kelewat modern ini, kita memang mungkin mulai kehilangan kata dan imaji. Segalanya diatur algoritma dan logika. 

Kita terlalu sibuk dan buru buru berlari melintasi zaman materialisme yang kaku, deterministik, mekanistik.

Segalanya hanya statistik, sebatas benda dan angka. 

Lama lama, kita lupa kalau kita manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun