Di antara daerah yang menjadi alternatif adalah Yogyakarta. Sebelumnya Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1912-1988) mengirim utusan ke Jakarta. Utusan ini membawa surat untuk Soekarno yang berisi saran agar ibukota negara dipindah ke Yogyakarta. Rapat malam itu memutuskan semua pejabat negara harus meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta.
Maka disusun rencana nekad. Djawatan Kereta Api (DKA) diminta menyiapkan dua kereta, yaitu KA IL 7 dan IL 8. Dua kereta ini kelak disebut Kereta Luar Biasa. Dua kereta ini harus dimatikan lampunya dan berhenti didekat rumah Soekarno. Saat itu Soekarno, M Hatta (1902-1980), dan seluruh menteri sudah berada di rumah Soekarno. Mereka mengendap-endap menuju gerbong yang sudah disiapkan DKA. Rencana ini memang sukses.Kereta yang ditumpangi rombongan menuju Jakarta melalui jalur selatan Pulau Jawa, dan tiba di Yogyakarta pada keesokan harinya. Dan sekarang para crew yang bertugas di KLB Presiden seolah terlupakan oleh perkembangan jaman.Dan apabila kita tanya mengenai sejarah ini orang senantiasa tidak tahu menahu tentang sejarah ini. Padahal disebut oleh Bapak Soekarno bahwa crew yang bertugas adalah FORMASI BERSEJARAH.Dan inilah para crew yang bertugas mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan negara.
Kerabat Kerja DKARI yang bertugas dalam HijrahÂ
KLB Presiden 4 Januari 1946
Â
Pengawas :Â Â
1. Soegito (DL) 2. Soedarjo (DL) 3. Soeharjono (DL) 4. B.S Anwir (DL) 5. Mansur Lubis (DT)
 Lokomotif : Â
1. Husin 2. Murtado 3. Mulud 4. Suad
Â
Mekanik :
 1. Tukimin 2. Kun Hai 3. Irie
 Listrik : 1. Hidajat
 Kondektur : 1. Sastrosardono 2. Sujono
Â
Restorasi :
1. Sukatma ( Koki )
2. Moh. Saleh
3. Sulaiman
Â
Pelayan KA :
1. Sapei    7. Rahali
2. Kasban    8. Jiman
3. Amir  9. Slamet
4. Kasim   10. Djahidin
5. Adje   11. Nata
6. Subandi   12. Ilyas
Salah satu tulisan Bapak Presiden Soekarno Mengenai KLB 4 Januari 1946
 " Formasi Kereta api yang dinamakan KLB ini, mechanis technis dan personil technis adalah salah satu FORMASI JANG BERSEDJARAH dengan formasi ini saja pada malam 4 Januari 1946 meninggalkan Djakarta dengan tjara rahasia - memindahkan pemerintah Republik Indonesia dari Dari Djakarta ke Djokjakarta dan sedjak itu formasi KLB ini masih sering mendjalankan tugas-tugas jang penting bagi Presiden. Saja bangga kepada KLB ini "
Salah satu tulisan Bapak Presiden Soekarno MengenaiÂ
KLB 4 Januari 1946 ditulis pada tanggal 29 Agustus 1963
"Sesudah sekian tahun lamanya saja tidak naik KLB maka sekarang saja berada lagi dalam KLB keretanja sudah usang. Harus diperbaharui.Tetapi saja lihat semangat Crewnja tetap baik.Saja hargai benar semanagat itu dan mengutjap terima kasih Soekarno 29/8/1963
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H