Mohon tunggu...
Annisa Muslimah
Annisa Muslimah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang suka akan Sejarah Indonesia

Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah ( JASMERAH )

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Hijrahnya Ibukota Dengan Kereta KLB 4 Januari 1946 Yang Terlupakan

19 Februari 2014   09:32 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:02 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di antara daerah yang menjadi alternatif adalah Yogyakarta. Sebelumnya Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1912-1988) mengirim utusan ke Jakarta. Utusan ini membawa surat untuk Soekarno yang berisi saran agar ibukota negara dipindah ke Yogyakarta. Rapat malam itu memutuskan semua pejabat negara harus meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta.

Maka disusun rencana nekad. Djawatan Kereta Api (DKA) diminta menyiapkan dua kereta, yaitu KA IL 7 dan IL 8. Dua kereta ini kelak disebut Kereta Luar Biasa. Dua kereta ini harus dimatikan lampunya dan berhenti didekat rumah Soekarno. Saat itu Soekarno, M Hatta (1902-1980), dan seluruh menteri sudah berada di rumah Soekarno. Mereka mengendap-endap menuju gerbong yang sudah disiapkan DKA. Rencana ini memang sukses.Kereta yang ditumpangi rombongan menuju Jakarta melalui jalur selatan Pulau Jawa, dan tiba di Yogyakarta pada keesokan harinya. Dan sekarang para crew yang bertugas di KLB Presiden seolah terlupakan oleh perkembangan jaman.Dan apabila kita tanya mengenai sejarah ini orang senantiasa tidak tahu menahu tentang sejarah ini. Padahal disebut oleh Bapak Soekarno bahwa crew yang bertugas adalah FORMASI BERSEJARAH.Dan inilah para crew yang bertugas mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan negara.

Kerabat Kerja DKARI yang bertugas dalam Hijrah 

KLB Presiden 4 Januari 1946

 

Pengawas :  

1. Soegito (DL) 2. Soedarjo (DL) 3. Soeharjono (DL) 4. B.S Anwir (DL) 5. Mansur Lubis (DT)

 Lokomotif :  

1. Husin 2. Murtado 3. Mulud 4. Suad

 

Mekanik :

 1. Tukimin 2. Kun Hai 3. Irie

 Listrik :  1. Hidajat

 Kondektur :  1. Sastrosardono 2. Sujono

 

Restorasi :

1. Sukatma ( Koki )

2. Moh. Saleh

3. Sulaiman

 

Pelayan KA :

1. Sapei    7. Rahali

2. Kasban    8. Jiman

3. Amir  9. Slamet

4. Kasim   10. Djahidin

5. Adje   11. Nata

6. Subandi   12. Ilyas




Salah satu tulisan Bapak Presiden Soekarno Mengenai KLB 4 Januari 1946

 " Formasi Kereta api yang dinamakan KLB ini, mechanis technis dan personil technis adalah salah satu FORMASI JANG BERSEDJARAH dengan formasi ini saja pada malam 4 Januari 1946 meninggalkan Djakarta dengan tjara rahasia - memindahkan pemerintah Republik Indonesia dari Dari Djakarta ke Djokjakarta dan sedjak itu formasi KLB ini masih sering mendjalankan tugas-tugas jang penting bagi Presiden. Saja bangga kepada KLB ini "




Salah satu tulisan Bapak Presiden Soekarno Mengenai 

KLB 4 Januari 1946 ditulis pada tanggal 29 Agustus 1963

"Sesudah sekian tahun lamanya saja tidak naik KLB maka sekarang saja berada lagi dalam KLB keretanja sudah usang. Harus diperbaharui.Tetapi saja lihat semangat Crewnja tetap baik.Saja hargai benar semanagat itu dan mengutjap terima kasih Soekarno 29/8/1963


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun