Tujuan wisata religi Museum Islam atau Indonesian Islamic Art Museum di Lamongan berada tak jauh dari Masjid Namira yang indah dan viral di media sosial.Â
Saat ini cukup banyak pengunjung museum dari luar kota yang memasuki Masjid Namira, begitupun sebaliknya. Bahkan kebanyakan dari pengunjung adalah pelajar sekolah maupun remaja yang ingin memperkuat rasa syukur kepada Allah SWT.Â
Masjid Namira berada di Jl. Raya Lamongan- Mantup, Jl. Kramat Jaya, Sanur, Jotosanur, Kecamatan Tikung. Sedangkan Museum Islam terletak di Raya Paciran, Paciran, Kec. Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.Â
Saat ini keberadaan Masjid Namira maupun Museum Islam saling melengkapi satu sama lain yakni sebagai destinasi wisata religi, ruang pengetahuan tentang Islam dari penjuru Nusantara, dan mempertebal rasa keimanan diri.
Salah satu keistimewaan Masjid Namira ialah konsep ala Masjidil Haram di Makkah. Di dalam ruang masjid ini terdapat sebuah kain kiswah besar yang biasannya di gunakan sebagai kain penutup Ka'bah. Kain Kiswah berada di dinding migrab imam Masjid Namira.
Bekas kain penutup ka'bah asli tersebut didatangkan langsung dari Masjidil Haram yang ada di Arab Saudi. Jika berkeliling tampak sudut-sudut Masjid Namira banyak terdapat kain kiswah yang ukurannya lebih kecil. Demikian mengapa masjid ini memiliki nuansa ala Masjidil Haram.
Setelah beribadah di Masjid Namira maka kita bisa mampir berwisata ke Museum Islam atau Indonesian Islamic Art Museum. Di museum ini terdapat galeri peninggalan kerajaan Islam Indonesia, serta ratusan artefak-artefak dari berbagai kerajaan yang ada di luar negeri, seperti Ottoman Turkey, Mughal India (Taj Mahal), serta dinasti penjuru China.
Diantara peninggalan-peninggalan kerajaan Islam yang ada di museum ini adalah pedang Zulfikar Shamsir, baju perang Turkey, manuskrip Alqur'an dan masih banyak lainnya. Ada pula ratusan koleksi keramik dari dinasti Tang, Song, Yuan, Qing dan kerajaan Champa hingga beberapa kain gujarat dari India.