Proses mendalami sejarah agama terutama kesejarahan Islam akan terasa penuh inspirasi bagi anak-anak. Namun tentunya motivasi anak harus ditumbuhkan sejak usia dini baik dalam keluarga maupun sekolah.
Pada wilayah pendidikan tentunya guru berperan penting untuk mensupport materi-materi pembelajaran terkait ilmu agama. Nah, pendalaman sejarah serta budaya Islam ini bisa diterapkan oleh para guru melalui kunjungan museum, yaitu Indonesian Islamic Art Museum atau Museum Seni Islam, berlokasi di Lamongan, Jawa Timur.
Pada penerapan kurikulum Merdeka Belajar saat ini, penentuan kenaikan kelas tidak hanya didasarkan pada nilai pengetahuan dan keterampilan saja. Namun termasuk unsur nilai sikap yang baik, dalam hal ini mencakup nilai sikap spiritual bertaut nilai sikap sosial. Substansi sikap spiritual biasanya berkaitan dengan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut.
Indikator Nilai Sikap SpiritualÂ
Kunjungan ke Museum Islam bisa sangat menginspirasi anak-anak untuk memperoleh penilaian sikap spiritual yang terbaik. Diantaranya pada saat pengisian rapor terdapat indikator sikap spiritual yang dapat digunakan untuk semua mata pelajaran, antara lain :
- berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
- menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut
- mengucapkan salam di awal dan akhir kegiatan
- bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
- berikhtiyar dalam setiap usaha dan berserah diri
- menjaga lingkungan di sekitar sekolah
- memelihara hubungan dengan sesama ciptaan Tuhan
- menghormati orang lain yang menjalankan ibadah masing-masing (toleransi)
Kunjungan ke museum ini pun dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan para pelajar pada pelajaran ilmu religi secara jelas.
Dengan demikian penilaian hasil belajar oleh pendidik akan terdiri atas penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Berkunjung ke Museum Islam Lamongan