Mohon tunggu...
Stevanify
Stevanify Mohon Tunggu... Jurnalis - Tour Guide

Seorang pemandu wisata, penulis, pecinta seni, dan pegiat Museum di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ekspresif, Pengunjung Museum History of Java Berfoto di Pelabuhan Tempo Dulu!

21 Juni 2023   14:38 Diperbarui: 21 Juni 2023   17:08 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Museum History of Java

Ruang diorama Museum History of Java yang unik dirancang khusus untuk menampilkan adegan atau pemandangan tiga dimensi Jawa tempo dulu. Ruang ini bahkan menciptakan efek background 3D yang menyerupai keadaan aslinya. Sebagai diorama berfoto pun ruang ini tetap mampu menampilkan sejarah, kebudayaan, atau lingkungan alam dalam bentuk yang realistis. Disini pengunjung bebas berfoto dengan properti Jawa yang sudah disediakan. 

Ruang diorama untuk berfoto pengunjung ini menampilkan 7 spot foto pemandangan atau situasi kehidupan manusia. Selain sebagai sarana hiburan dan edukasi, ruang diorama Museum History of Java pun menjadi sumber informasi yang penting bagi pengunjung. Dengan melihat pemandangan atau adegan dalam bentuk yang realistis, pengunjung dapat lebih memahami konteks dan kondisi asli dari pemandangan tersebut.

Salah satu yang menarik adalah spot foto pelabuhan Banten. Pada zaman kolonial, pelabuhan memiliki peran penting dalam perdagangan dan perekonomian. Pelabuhan digunakan untuk memuat dan mengangkut barang-barang dagangan ke dan dari daerah-daerah jajahan. Pelabuhan juga menjadi tempat singgah kapal-kapal dagang dan kapal-kapal perang.

foto : kabar banten
foto : kabar banten

Di Indonesia, pelabuhan-pelabuhan besar pada masa kolonial antara lain pelabuhan Batavia (sekarang Jakarta), pelabuhan Surabaya, pelabuhan Semarang, pelabuhan Makassar, dan pelabuhan Belawan di Sumatera Utara. Pelabuhan-pelabuhan tersebut dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda dan dikembangkan sebagai pusat perdagangan.

Pelabuhan-pelabuhan tersebut memiliki infrastruktur yang baik, seperti dermaga, gudang, dan fasilitas lainnya yang memudahkan proses bongkar muat barang. Selain itu, pemerintah kolonial Belanda juga memperkenalkan sistem kepabeanan yang ketat di pelabuhan-pelabuhan tersebut untuk mengawasi barang-barang yang masuk dan keluar.

Namun, pembangunan pelabuhan pada masa kolonial juga memiliki dampak negatif terhadap masyarakat pribumi. Pemaksaan tanah untuk pembangunan pelabuhan mengakibatkan banyaknya pemukiman yang harus direlokasi atau bahkan dihancurkan. Selain itu, pelabuhan juga menjadi pusat peredaran narkoba dan perdagangan manusia.

Dalam perkembangannya, setelah Indonesia merdeka, pelabuhan-pelabuhan tersebut tetap digunakan dan dikembangkan sebagai pusat perdagangan yang strategis bagi Indonesia.

Foto : Museum History of java
Foto : Museum History of java

Pelabuhan Karangantu di Ruang Diorama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun