Ruang diorama Museum History of Java yang unik dirancang khusus untuk menampilkan adegan atau pemandangan tiga dimensi Jawa tempo dulu. Ruang ini bahkan menciptakan efek background 3D yang menyerupai keadaan aslinya. Sebagai diorama berfoto pun ruang ini tetap mampu menampilkan sejarah, kebudayaan, atau lingkungan alam dalam bentuk yang realistis. Disini pengunjung bebas berfoto dengan properti Jawa yang sudah disediakan.Â
Ruang diorama untuk berfoto pengunjung ini menampilkan 7 spot foto pemandangan atau situasi kehidupan manusia. Selain sebagai sarana hiburan dan edukasi, ruang diorama Museum History of Java pun menjadi sumber informasi yang penting bagi pengunjung. Dengan melihat pemandangan atau adegan dalam bentuk yang realistis, pengunjung dapat lebih memahami konteks dan kondisi asli dari pemandangan tersebut.
Salah satu yang menarik adalah spot foto pelabuhan Banten. Pada zaman kolonial, pelabuhan memiliki peran penting dalam perdagangan dan perekonomian. Pelabuhan digunakan untuk memuat dan mengangkut barang-barang dagangan ke dan dari daerah-daerah jajahan. Pelabuhan juga menjadi tempat singgah kapal-kapal dagang dan kapal-kapal perang.
Di Indonesia, pelabuhan-pelabuhan besar pada masa kolonial antara lain pelabuhan Batavia (sekarang Jakarta), pelabuhan Surabaya, pelabuhan Semarang, pelabuhan Makassar, dan pelabuhan Belawan di Sumatera Utara. Pelabuhan-pelabuhan tersebut dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda dan dikembangkan sebagai pusat perdagangan.
Pelabuhan-pelabuhan tersebut memiliki infrastruktur yang baik, seperti dermaga, gudang, dan fasilitas lainnya yang memudahkan proses bongkar muat barang. Selain itu, pemerintah kolonial Belanda juga memperkenalkan sistem kepabeanan yang ketat di pelabuhan-pelabuhan tersebut untuk mengawasi barang-barang yang masuk dan keluar.
Namun, pembangunan pelabuhan pada masa kolonial juga memiliki dampak negatif terhadap masyarakat pribumi. Pemaksaan tanah untuk pembangunan pelabuhan mengakibatkan banyaknya pemukiman yang harus direlokasi atau bahkan dihancurkan. Selain itu, pelabuhan juga menjadi pusat peredaran narkoba dan perdagangan manusia.
Dalam perkembangannya, setelah Indonesia merdeka, pelabuhan-pelabuhan tersebut tetap digunakan dan dikembangkan sebagai pusat perdagangan yang strategis bagi Indonesia.
Pelabuhan Karangantu di Ruang Diorama