Sedang marak sekali kabar berhembus tentang diusungnya Agus Yudhoyono untuk DKI 1 dari koalisi cikeas, hal ini tentu banyak sekali menimbulkan pro dan kontra di masyarakat bahkan bukan hanya masyarakat tapi para elite politik.
Terdapat 5 Unsur Komunikasi Politik , yaitu :
- Komunikator Politik
Komunikator Politik pada dasarnya adalah semua orang yang berkomunikasi tentang politik.
 Komunikator Politik terdiri dari tiga kategori: Politisi, Profesional, dan Aktivis. - Pesan Politik
Pesan politik merupakan isi dari peristiwa politik yang menghubungkan antara politikus dengan khalayak. - Media Politik
Media dalam sebuah komunikasi politik mempunyai peranan yang sangat penting karena sebagai publisitas politik terhadap masyarakat luas. - Khalayak / Komunikan Politik
Khalayak berarti suatu individu atau kelompok masyarakat yang menerima informasi yang berupa komponen pesan-pesan politik.
Khalayak Politik terdiri dari Publik Umum, Publik Pemerhati, dan Publik Kebijakan - Efek Politik
a.    Efek komunikasi adalah dampak yang diikuti dari beragam bentuk pesan atau content komunikasi yang ditransformasikan  dalam interaksi komunikasi atau komunikasi massa bagi target audience yang menjadi sasaran (ecposured) media dan saluran politik lainnya.
b. Â Â Â Efek media terdiri dari efek langsung (immediate effect) dan efek yang tidak langsung atau tunda (delayed effect).
Jenis Efek Komunikasi politik:
Efek komunikasi dalam proses dan tindakan politik  ada tiga jenis atau tahap, yaitu Kognitif, Afektif, dan Konasi (Behaviour)
Dalam hal ini saya mengambil unsur ke-5 dari beberapa unsur Komunikasi Politik, karena berita ini tentu banyak menimbulkan efek positif maupun efek negatif di masyarakat. Banyak masyarakat yang terkejut tentu dengan di usungnya Agus Yudhoyono untuk DKI 1, padahal kariernya di Militer sangat bagus dan mempunyai Kharisma luar biasa di Militer dan banyak sekali para masyarakat baik masyarakat biasa maupun masyarakat elite politik yang menyayangkan Agus untuk berkecimpung di dunia politik padahal Agus sama sekali tidak mempunyai latar belakang politik dan sangat berbeda dengan adiknya Ibas (Edhie Baskoro) yang sudah lebih dulu terjun kedunia politik. Namun, kenapa bukan Ibas yang di calonkan untuk DKI 1?
Hal tersebut pun menjadi sebuah teka-teki di masyarakat karna mengapa harus Agus yang maju karena dia memiliki karier yang bagus di Militer. Namun ternyata ada terdapat beberapa pertimbangan yang menjadi alasan Partai Demokrat memutuskan untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta, bukan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Nachrowi menuturkan, salah satu alasan pihaknya tidak mengusung Ibas adalah karena Ibas akan bertugas sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Partai Demokrat dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
"Tugas yang akan diemban Edhie atau Ibas ini menjadi alasan dirinya tidak masuk sebagai sosok yang dicalonkan sebagai bakal calon gubernur DKI dari Poros Cikeas," ujar Nachrowi saat ditemui di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi No 41, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2016).
Jadi Menurut Saya, dalam Studi Kasus ini terdapat jenis-jenis Efek Komunikasi Politik, yaitu Efek Kognitif, Efek Afektif dan Efek Konasi (Behaviour)
Efek Kognitif , efek komunikasi politik yang berlangsung pada level pemikiran. Dimana para khalayak merasakan berita ini merupakan sebuah informasi yang sangat informatif bagi dirinya.
Efek Afektif, yaitu efek komunikasi pada level emosional/perasaan/sikap. Dimana para khalayak merasakan suatu perasaan yang mungkin dapat dilihat di Instagram Pribadi milik Agus Yudhoyono mereka menunjukkan kekecewaan atau bahkan tetap mendukung keputusan yang telah di ambil oleh Agus.