Di matamu malam berlalu, meninggalkan rintik yang tak lekas pergi, menggenangi tempat tercantik tubuhmu. Di Bibirmu kata manis terayun, melintasi kenanangan yang tertimbun. Entah apa kabarmu, menanti kabar yang tak pernah datang, mengharap siang pada sebuah malam yang panjang. Aku ingin kau berhenti menanti kedatangan senja di malam hari, sebab angin malam sedang tak asik, dia senang berayun kencang akhir-akhir ini.Â
Perihal menanti, adalah pekerjaan yang kasar. Kadang seperti menunggu hujan di padang pasir. Lebih baik kau tidur, dan berdoa agar hujan datang. Rintik hujan akan mengantarmu pada sebuah pertunjukan mimpi dengan orang yang gagal mencintaimu atau siapa saja yang gagal kau cintai.
---
09 November 2021 Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H